Buruh Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM dan TDL

Jakarta, KPonline – Buruh meminta pemerintah segera menurunkan harga BBM dan tarif dasar listrik. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Menurut Riden, tuntutan agar pemerintah menurunkan harga BBM sangat realistis. Apalagi harga minyak dunia turun cukup drastis. Sebagai catatan, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di New York Mercantile Exchange pada Senin (23/3) pukul 18.45 WIB berada di level US$ 22,14 per barel atau turun 63,74% (ytd).

“Dengan turunnya harga BBM, kita harapkan daya beli masyarakat akan terjaga. Apalagi saat ini kita sedang menghadapi masa sulit, terkait dengan pandemi Corona,” kata Riden.

Turunnya harga BBM juga akan berpengaruh pada kebutuhan bahan pokok. Karena akan mengurangi atau memangkas biaya distribusi.

Selain BBM, Riden juga meminta agar tarif dasar listrik diturunkan. Alasannya, pemerintah sudah menurunkan harga gas industri dari 8 ke 6 dolar AS per mmbtu. Turunnya harga gas bumi otomatis memangkas biaya pokok produksi PLN. Maka wajar jika tarif dasar listrik diturunkan.

Selain faktor turunnya harga gas, kata Riden Hatam Aziz, turunnya tarif dasar listrik sangat membantu masyarakat yang saat ini disarankan untuk tetap berdiam diri di rumah.

“Pemerintah harus fair. Ketika harga minyak dunia dan gas naik, BBM dan TDL dinaikkan. Ketika turun (maksudnya harga minyak dunia dan gas bumi), maka harga BBM dan TDL harus segera diturunkan,” tegas pria yang juga menduduki posisi di Majelis Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini.