Biografi Ir. Said Iqbal : Pejuang Gigih Hak-Hak Buruh Indonesia

Biografi Ir. Said Iqbal : Pejuang Gigih Hak-Hak Buruh Indonesia

Jakarta, KPonline – Ir. H. Said Iqbal, S.T., M.E., lahir di Jakarta pada 5 Juli 1968. Orang tuanya berasal dari Aceh; ayahnya dari Pidie dan ibunya dari Meulaboh. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 51 Jakarta, ia melanjutkan studi di Politeknik Universitas Indonesia dengan fokus pada Teknik Mesin. Kemudian, ia meraih gelar sarjana dari Universitas Jayabaya dan gelar magister ekonomi dari Universitas Indonesia.

Karier profesional Said Iqbal dimulai pada tahun 1992 saat bekerja di sebuah pabrik elektronik di Kabupaten Bekasi. Pengalaman langsung dengan kondisi kerja buruh mendorongnya untuk terlibat dalam advokasi hak-hak pekerja. Setelah jatuhnya rezim Orde Baru, ia ikut mendirikan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan menjabat sebagai sekretaris jenderal di bawah kepemimpinan Thamrin Mosii. Selama periode ini, ia berperan dalam merumuskan berbagai undang-undang ketenagakerjaan.

Pada tahun 2012, Said Iqbal terpilih sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), salah satu organisasi buruh terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, KSPI mengorganisir berbagai aksi nasional, termasuk pemogokan dan protes menentang sistem outsourcing. Ia juga memimpin demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja yang dianggap merugikan pekerja. Pada tahun 2022, ia terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga sebagai Presiden KSPI.

Selain di tingkat nasional, Said Iqbal juga aktif di kancah internasional. Ia menjabat sebagai anggota deputi badan pengurus International Labour Organization (ILO) untuk periode 2021–2024, mewakili kepentingan buruh Indonesia di forum global.
Pada 5 Oktober 2021, Said Iqbal terpilih sebagai Presiden Partai Buruh yang baru dideklarasikan. Partai ini bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak buruh melalui jalur politik formal. Said Iqbal menegaskan bahwa Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan partai-partai pendukung Omnibus Law, melainkan akan membentuk koalisi dengan calon presiden secara personal dengan tim kampanye terpisah.

Dalam kehidupan pribadinya, Said Iqbal menikah dengan Ika Liviana Gumay hingga istrinya meninggal dunia pada 17 Juli 2019. Pasangan ini dikaruniai satu anak.

Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade dalam memperjuangkan hak-hak buruh, Ir. Said Iqbal terus menjadi figur sentral dalam gerakan buruh Indonesia, berdedikasi untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik dan keadilan sosial bagi seluruh pekerja.

 

Penulis, Heri
sumber, Wikipedia
photo, Dokumentasi