Bincang Bincang TAC dengan Pencetus Rumah Makan Gratis di Tamora

Tanjung Morawa, KPonline – Beralamat dijalan lintas Sumatera tepatnya sebelum simpang tikungan pasar 7, Telah dibuka Rumah Makan Geratis oleh komunitas Indonesia Bebas Lapar.

Dari pengetahuan itu, TAC yang merupakan komunitas ardventure menggelar sesi tanya jawab dengan penggagas Rumah Makan Gratis di Tanjung Morawa itu.

Rumah Makan Gratis ini dicetuskan pertama kali oleh Rizal juliadi yang merupakan Ketua penggerak dan penanggung jawab Rumah Makan Gratis di Tanjung Morawa ini.

Rumah Makan Gratis ini sendiri terinspirasi dari Rumah Makan Gratis yang berada di Bogor yang didirikan oleh Aditiya Prayoga.

Dari hal tersebut, Rizal berniat membuat rumah makan yang sama dengan rumah makan yang ada di Bogor di Tanjung morawa yaitu Rumah makan gratis.

Dari ide tersebut, Rizal mendapatkan respon yang baik dari para kerabat. Bukan hanya respon yang baik, para kerabat juga bersedia menjadi relawan untuk mengusulkan dan ikut andil dalam pembentukan Rumah Makan Gratis ini.

Hebatnya tanpa fikir panjang, dengan bantuan rekan-rekan relawan yang solid, tepat pada tanggal 20 januari 2019 Rumah Makan Gratis ini pun dibuka. Kini Rumah Makan Gratis Tanjung Morawa sudah memiliki 16 relawan aktif dan 3 relawan dari ibu-ibu yang mensukseskan menu makanan disetiap harinya tanpa dibayar.

Sedangkan dana yang didapat untuk mengelolah Rumah Makan Gratis ini sendiri didapat dari sumbangan para relawan, dan dari berbagai element masyarakat (Hamba Allah) yang terus mengalir bukan saja benbentuk materi tetapi juga berbentuk bahan-bahan baku seperti daging, ikan, telur dan sayur-sayuran.

Sedangkan untuk pengunjung sendiri tidak ada batasan, siapapun dipersilahkan datang untuk menikmati hidangan yang telah dipersiapkan di Rumah Makan Gratis Tanjung Morawa, tanpa syarat apapun.

Rumah makan gratis Tanjung Morawa ini hanya dibuka pukul 12:00 wib sampai dengan pukul 15:00 wib di setiap harinya.

Alasan kenapa hanya buka 3 jam saja ialah, agar tidak mengurangi pemasukan dari usaha masyarakat yang jenisnya serupa, yaitu rumah makan.

Dalam sehari, Rumah makan gratis yang menggunakan tempat bekas warung bakso yang masih menyisakan sewa 2 tahun ini dapat menghabiskan 300 porsi makanan dan terus bertambah disetiap harinya.

Rizal menegaskan bahwa, ini murni di kelolah oleh relawan. Mau itu dana ataupun hal-hal lainnya.

“tidak ada dana bantuan dari organosasi apapun, mau itu Partai ataupun hal yang serupa” tegas Rizal.

Untuk lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses indonesiabebaslapar.com agar dapat melihat sumber dana dan pengelolahan rumah makan gratis ini secara transparan.

Begitulah hasil diskusi TAC bersama Rizal juliadi selaku pendiri Rumah Makan Gratis di Tanjung Morawa.(Rakiy/Afriyansyah)