Berbagi Kebaikan, Ini Yang Dilakukan Tim Jamkeswatch Kepada Masyarakat Purwakarta

Purwakarta, KPonline – Senin, 2 September 2019. Akibat keterbatasan ekonomi, membuat Cami (70) warga Kp. Cinangka, Jatiluhur, Purwakarta mengalami kesulitan untuk melakukan pengobatan atas penyakit kista yang sedang dideritanya. Menanggapi hal tersebut, Hendarmaulana bersama R. Wibowo dan Maman yang tergabung dalam tim Jamkeswatch langsung membawa Cami ke rumah sakit Bayu Asih untuk mendapatkan fasilitas medis dengan menggunakan pelayanan Bpjs Kesehatan melalui program PBI.

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui, membantu orang lain bukan cuma dengan materi saja. Akan tetapi kita juga bisa berbagi melalui waktu, tenaga, pikiran dan perasaan. Nah, itulah yang selalu dilakukan oleh rekan-rekan FSPMI dengan tim Jamkeswatchnya dan entah sudah berapa banyak warga Kabupaten Purwakarta yang merasakan sepak terjang tim Jamkeswatch bentukan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama FSPMI untuk membantu mereka dalam mendapatkan program layanan kesehatan. 

 

Hendarmaulana melalui pesan whatsapp dalam grup Jamkeswatch berkata, ” Pak Ade ada mobil gak di KC FSPMI? Soalnya saya mau merapat ke Cinangka untuk membawa warga yang sedang sakit. Kemudian pak Ade pun menjawab ada dan pakai saja,” dan selanjutnya Hendarmaulana, Maman serta R. Wibowo langsung bergegas menuju Cinangka.

“Kurangnya perhatian dari aparatur setempat terhadap warganya. Menyebabkan masyarakat yang tidak mampu seperti ibu Cami, mengalami kesulitan untuk berobat ke rumah sakit. Karena terkendala biaya akomodasi,” ujar Hendarmaulana.

 

Allah SWT menyukai orang yang saling membantu satu sama lain. Allah SWT tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. Orang yang memudahkan atau membantu orang yang tengah menghadapi kesulitan juga akan Allah balas kebaikannya itu dengan memudahkan segala urusannya.

 

“Saya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta bersama pihak Bpjs Kesehatan untuk kedepannya bisa mempermudah regulasi. Terutama dibagian kesehatan yang selama ini masih kurang efisien terhadap masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tambah R. Wibowo.

Pos terkait