Bakor dan Garda Metal Angkat Bicara Soal Efisiensi

Bogor, KPonline, – Dalam konsolidasi Pengurus PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik dengan Badan Koordinator dan Garda Metal yang dilaksanakan di Aula Konsulat Cabang FSPMI Bogor, ada beberapa point penting yang bisa diambil dan dijadikan pegangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang. Konsolidasi kali ini, sangat terkait dengan masa depan pekerja dan kelanjutan usaha yang selama ini dijalankan oleh korporasi besar berskala nasional, PT. Astra Otoparts, Tbk.

Menanggapi hal-hal yang sedang terjadi didalam internal perusahaan PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik, Jenal selaku Ketua Badan Koordinator PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik menanggapi dan berkomentar. “Situasi dan kondisi saat ini menurut saya “ngeri-ngeri sedap”. Karena kebijakan bisnis perusahaan saat ini terutama Adiwira Plastik, secara tidak langsung seakan-akan ingin dikerdilkan. Dan yang akan kemungkinan dibesarkan saat ini pasti “anak-anak AWP” seperti Astra Komponen Indonesia (ASKI) dan Autoplastik Indonesia (API). Dan untuk itu, seharusnya Pengurus PUK berani mengambil sikap apa dan harus bagaimana” ungkap Jenal.

Bacaan Lainnya

“Jika perlu, saat ini Pengurus PUK harus bisa melakukan lobby-lobby ke pihak Management Astra Otoparts untuk berkoordinasi dan berkomunikasi lebih lanjut. Anggota serikat pekerja pun, saat ini harus paham dulu situasi dan kondisi perusahaan. Tentang segala hal. Ya, intinya kita harus tanya ke anggota, sikap kita maunya seperti apa” lanjut Jenal.

     

Dalam kesempatan yang lain, peran Garda Metal di dalam sebuah PUK SPA tidak boleh dipandang sebelah mata. Keberadaan Garda Metal sebagai pilar organisasi juga penting dalam mengawal keberadaan dan kekuatan PUK SPA. Sehingga, sebagai garda terdepan perjuangan kaum buruh, Garda Metal bisa maksimal dalam menunaikan tugas organisasi.

Seperti yang dituturkan Fahrurozi, Koordinator Garda Metal PUK SPAMK-FSPMI PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik kepada Media Perdjoeangan. “Situasi saat ini memang dalam keadaan yang sangat sulit. Kita dihadapkan pada pemilik modal yang memiliki segalanya. Mereka semakin kuat dengan kekuatan modal, kekuatan uang. Dan kita semakin lemah dengan mulai hilangnya rasa kepedulian terhadap organisasi. Dan tak mampu melawan nafsu kepentingan diri sendiri” tutur laki-laki yang akrab disapa dengan panggilan Bang Ozzi ini.

“Tapi masih ada harapan baik. Asalkan kita semua perangkat satu suara, satu pemahaman, satu tujuan untuk kepentingan anggota. Masih banyak celah-celah perlawanan yg masih kita bisa buat. Yang penting, semua perangkat, baik Pengurus PUK, Garda Metal, Badan Koordinator dan seluruh anggota, harus satu pemahaman dan satu tujuan tentang masalah ini,” lanjutnya.

Fahrurozi juga berpesan kepada semua anggota, “Jaga perekonomian keluarga dan jaga absensi. Karena dua kunci inilah modal utama kita untuk melawan kebijakan yg sangat tersusun, terencana dan terukur ini,” tegasnya. (Anom Suroto)

Pos terkait