Bakal Beroperasi Tak Lama lagi, Buruh Batam Tolak RS Corona di Galang

Batam,KPonline – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan rumah sakit khusus penanganan penyakit menular termasuk virus corona, di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau bakal beroperasi dua minggu lagi.

” Tapi mudah-mudahan jangan dioperasionalkan lah. Itu kan dioperasikan kalau memang nanti dalam keadaan sangat memaksa,” ujarnya di Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (9/3).

Bacaan Lainnya

Muhadjir menuturkan perkara tenaga medis di rumah sakit bakal ditangani oleh Dinas Kesehatan wilayah terkait. Sedangkan untuk fasilitas, dirinya mengaku belum melihat langsung lokasi rumah sakit tersebut.

“Ini kan menunjukkan bahwa pemerintah tidak main-main. Sebagai instruksi pak presiden, Natuna sudah siap kalau keadaan memaksa. Tetapi [kalau] itu juga belum cukup, kita siapkan cadangan lagi yaitu di Pulau Galang,” tambahnya.

Terpisah, sekretaris Konsulat Cabang FSPMI Batam, Andy Saputra menegaskan dirinya menolak keberadaan rumah sakit tersebut. Menurutnya kondisi sterilisasi lokasi tidak ada jaminan dan dampak besar kepada para warga tempatan apabila dipaksakan, hal ini karena kampung Vietnam adalah cagar budaya serta objek wisata untuk masyarakat Batam, sehingga pendirian rumah sakit tersebut terkesan dipaksakan

“Dampak besar kepada para warga tempatan apabila dipaksakan, hal ini karena kampung Vietnam adalah cagar budaya serta objek wisata untuk masyarakat Batam, jangan di paksakan “ Ungkapnya

Seperti di ketahui pemerintah pusat berencana membangun Rumah sakit khusus penanganan penyakit menular termasuk virus corona, di Pulau Galang, yang dibangun di kompleks bangunan ‘Ex Camp Vietnam’.

Dahulu, kompleks bangunan itu berfungsi sebagai rumah sakit untuk ‘manusia perahu’ Vietnam. Pada dekade 1980 sampai 1990-an silam, pulau tersebut jadi lokasi pengungsian sementara untuk setidaknya 250 ribu pengungsi Vietnam.

Pembangunan rumah sakit ini diungkap oleh Presiden Jokowi pada pekan lalu. Pemerintah mengerahkan 540 prajurit TNI-Polri terkait pengamanan pembangunan rumah sakit tersebut.

Pos terkait