Arus Besar Menuju Perubahan, Jokowi Kalah

Jakarta, KPonline – Meski sedikit sepi dari pemberitaan media nasional, kalau pun ada malah di framing sebaliknya namun fakta di lapangan selalu berkata lain. Kampanye terbuka capres nomor 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno selalu penuh sesak dijejali puluhan hingga ratusan ribuan rakyat pendukungnya yang menginginkan perubahan.

Semua elemen dan lapisan masyarakat berlomba lomba ingin melibatkan diri dalam pesta demokrasi ini. Bukan hanya pikiran, waktu dan tenaga, bahkan mereka merelakan hartanya untuk disumbangkan sebagai dana kampanye pasangan ini. Dalam beberapa kesempatan, terlihat jelas di depan mata dan tersebar luas melalui berbagai media sosial begitu antusiasnya merogoh kantong mereka sendiri untuk diberikan kepada Prabowo Sandi sebagai bentuk dukungan dan kecintaan mereka kepada pemimpin masa depan ini.

Bacaan Lainnya

Waktu semakin dekat, tinggal hitungan 14 hari lagi menuju gerbang kemenangan pada 17 April 2019. Segala daya dan upaya rakyat terus dilakukan untuk memenangkan Prabowo menjadi Presiden RI 2019-2024. Barisan relawan di berbagai belahan Indonesia tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Diawali dari para ulama dan santri, majelis taklim, majelis zikir, relawan emak emak, milenial, kelompok UMKM, guru honorer, pedagang kaki lima, kelompok tani dan nelayan, hingga purnawirawan. Serta tak ketinggalan pastinya gelombang besar kaum buruh yang tergabung dalam sebuah konfederasi bernama KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia). Yang mana mereka kaum buruh ini telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto jauh sebelum dia didukung oleh partainya sendiri, yaitu saat perayaan Mayday 1 Mei 2018.

Sebuah gerakan rakyat menjadi arus besar dan semakin besar mendorong arah menuju perubahan. Mereka bahu membahu dengan kemampuan yang mereka miliki untuk saling menguatkan posisi tawar Prabowo Subianto.

Ada yang bertugas sebagai penjaga gawang di media sosial seperti facebook, instagram dan twitter, menangkis serangan dan berita hoax yang selalu menyudutkan Prabowo Sandi. Ada juga netizen yang selalu mengabarkan setiap kegiatan Prabowo agar diketahui oleh khalayak luas. Ada yang memiliki kemampuan finansial lebih, mereka mencetak atribut stiker, bendera dan kaos untuk dibagikan secara gratis. Ada pula yang dengan suka rela mengumpulkan uang jamaah untuk dibuatkan baliho besar yang kemudian dipasang secara gotong royong. Dibeberapa daerah ada pula warga yang membuka jasa sablon kaos bertema Prabowo Sandi, dan itu gratis.

Dibeberapa kampanye terbuka tampak terlihat para pedagang asongan yang menggratiskan dagangan dan jajanan mereka kepada peserta kampanye, dan ini sangat mengharukan. Ketika mereka hidup dalam keadaan yang pas pasan tapi mereka masih mau berbagi demi sebuah arus perubahan negeri ini.

Ada pula aksi fenomenal yang dilakukan para buruh di bawah bendera KSPI dalam 2 minggu terakhir ini. Secara estafet mereka melakukan longmarch jalan kaki ratusan kilometer dari Surabaya menuju Jakarta menyusuri kota dan kabupaten sepanjang pulau Jawa hanya untuk mensosialisasikan Sepultura (Sepuluh Tuntutan Buruh dan Rakyat) yang telah ditandatangani pasangan capres 02 Prabowo Sandi. Sebuah aksi yang hanya bisa dilakukan dengan akal sehat dan penuh keikhlasan, dan ini benar benar terjadi hanya demi perubahan untuk mewujudkan harapan menuju negara kesejahteraan di bawah pemimpin baru yang mencintai rakyatnya sendiri. Bukan pemimpin yang lebih mencintai kelompok dan golongannya sendiri serta mementingkan rakyat asing dan aseng.

Setengah perjalanan hingga Jawa Tengah, tanggapan masyarakat begitu antusias mendukung aksi buruh ini. Mereka benar benar menginginkan sebuah perubahan besar, dan keinginan ini terlihat sangat nyata dan semakin menguat di masyarakat. Bahkan di Jawa Tengah yang konon kandangnya sendiri, dukungan kepada petahana sudah terkikis terus menerus dan semakin menipis. Rakyat sudah cerdas, tak mungkin dibohongi untuk kedua kali. 4,5 tahun sudah cukup untuk membuktikan, Jokowi gagal di mata rakyat.

Pos terkait