Bogor, KPonline – Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPEE FSPMI) Kabupaten Karawang akhirnya sukses dilaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) yang ke IV selama dua hari, hari Sabtu dan hari Minggu (28-29 Agustus 2021) di Villa Bukit Pinus, Pancawati Bogor Jawa Barat. Sabtu, (28/8/2021).
Terlihat hadir dalam agenda lima tahunan ini mulai dari Peserta Muscab IV dari 7 PUK SPEE FSPMI SeKabupaten Karawang, Pengurus Lama PC SPEE FSPMI Kabupaten Karawang, Ketua dan Sekretaris PC SPAI FSPMI Kabupaten Karawang Rahmat Binsar, S.T dan Andri Wibowo bersama pengurus lain Ari Nugraha, Ketua dan Sekretaris PC SPAMK FSPMI Kabupaten Karawang Asmat Serum, S. H dan Doni Romadona bersama Pengurus lain Asdarmawan dan Arif Wicaksono, Perwakilan dari PC SPL FSPMI Kabupaten Karawang Hasan, S.Pd.I yang sekaligus bertugas peliputan Muscab IV PC SPEE FSPMI Kabupaten Karawang ini.
Dan juga hadir Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Karawang Asmat Serum, S.H, Perwakilan dari Pilar FSPMI Kabupaten Karawang seperti Media Perdjoeangan dan Garda Metal, Perwakilan dari Pimpinan SPEE FSPMI yang di wakilkan oleh Sekretaris Umum PP SPEE FSPMI yang di wakilkan oleh Slamet Riyadi, S.T dan Suherman dan Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz, S.H hadir juga tetapi setelah Magrib karena Siangnya beliau ke Agenda Musyawarah Cabang (Muscab) SPAMK FSPMI Kota/Kabupaten Bogor di Sentul, Bogor.
Dalam sambutannya Riden Hatam Aziz menyampaikan terkait Aksi dan Gerakan FSPMI kepada peserta Musyawarah Cabang yang hadir tersebut.
“ Di era Kejayaan FSPMI Dalam Aksi dan gerakan FSPMI sebelumnya tidak sedikit yang ikut karena Saya ikut Aksi-aksi besar tersebut yang dilaksanakan oleh FSPMI artinya Aksi dan Gerakan ini sebagai penekan dan endingnya adalah Negoisasi itulah era kejayaan FSPMI dan juga saya ikut berunding dan bernegosiasi langsung di setiap Aksi besar itu” ucapnya
Kemudian Riden Hatam Aziz melanjutkan sambutannya makna Demokrasi di Indonesia telah hilang
“Saya katakan makna PP 78 adalah maknanya saat ini telah hilangnya Demokrasi saat buruh menginginkan Kesejahteraan dengan otoriternya pimpinan kita dari Tahun 2015 dengan mulai adanya PP 78 tahun 2015 Kita lawan Aksi besar di bulan Oktober 2015 tetapi apa Jawaban?? Tersangka, berapa orang yang menjadi tersangka? 17 orang”, tambahnya.
“Apa Jawabannya dari 17 orang itu, kemudian Keluarlah Omnibus Law. Omnibus Law saya katakan tidak hanya hilangnya Demokrasi tetapi telah merusak tatanan hukum yang ada”, lanjutnya.
“Setelah keluarnya Omnibus Law ada Turunan yaitu PP Nomor 34, PP Nomor 35, PP Nomor 36 dan PP Nomor 37 itu hanya beberapa pasal yang ada di Omnibus law, apakah berkurang peraturan? No, malah bertambahkan, Solusi nya untuk menyelamatkan kita dari Aturan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta turunannya jalan satu satunya adalah perkuat negoisasi di meja Perundingan PKB, Save PKB Tolak Omnibus Law”, pungkasnya.
Kemudian di akhir sambutannya mengucapkan Selamat atas terselenggaranya Muscab IV PC SPEE FSPMI Kabupaten Karawang dan berpesan kepada Ketua PC SPEE FSPMI Kabupaten Karawang yang lama untuk melanjutkan Perjuangan kaum Buruh di Karawang di Sektor Elektronik dan Elektrik.
“Selamat bermuscab PC SPEE FSPMI Kabupaten Karawang yang ke IV, Lanjutkan Bung Dony ”. Ucapnya di akhir sambutannya.
