Anggota Ditangkap Dan Aksi Dibubarkan, FSPMI Protes Keras

Bekasi,KPonline – Aksi ribuan buruh Bekasi menuntut penetapan UMSK 2018 dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian. Selain melakukan pembubaran, juga ada informasi 4 orang massa aksi yang merupakan anggota Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) ditangkap pihak kepolisian.

“Ribuan buruh Bekasi yang melakukan konvoi sepeda motor dipukul mundur aparat kepolisian di depan PT Epson,” ujar buruh Bekasi yang ikut aksi, Muhamad Herveen.

Bacaan Lainnya

Menurut Herveen, kejadian ini berawal ketika rombongan buruh yang konvoi dari arah PT Omron bertemu dengan konvoi motor dari Rumah Buruh dari arah yang berlawanan. Karena massa yang ikut aksi jumlahnya mencapai ribuan, menyebabkan kemacetan. Massa tidak bisa bergerak.

Setelah itu, sekitar jam 11.45 wib, massa buruh dibubarkan paksa aparat kepolisian. Tidak hanya itu, setidaknya 4 orang buruh ditangkap dan dibawa oleh pihak kepolisian.

Menanggapi kejadian itu, Presiden KSPI yang juga Presiden FSPMI Said Iqbal memprotes keras pembubaran terhadap aki buruh. Menurut Iqbal, tidak seharusnya aksi damai ini dibubarkan. Sebab hak untuk menyatakan pendapat di muka umum dilindungi undang-undang.

“Kami juga meminta agar para buruh yang ditangkap segera dibebaskan,” tegas Said Iqbal, pada hari Kamis (1/3/2018).

Menurut Said Iqbal, aksi ini dipicu lambatnya sikap pemerintah untuk menetapkan UMSK 2018. “Seharusnya UMSK sudah berlaku per 1 Januari dan ditetapkan berasamaan dengan penetapan UMK. Akan tetapi, hingga saat ini UMSK belum juga ditetapkan. Itulah yang memicu reaksi buruh sehingga melakukan aksi turun ke jalan.”

Selain itu, masih menurut Said Iqbal, aksi hari ini adalah aksi lanjutan dari aksi Tritura yang dilakukan pada 6 Februari 2018 yang mengusung tuntutan: (1) Turunkan harga beras dan listrik – tolak impor beras – wujudkan kedaulatan pangan, (2) Tolak upah murah – cabut PP 78/2015 tentang Pengupahan, (3) Pilkada dan Pilpres : Pilih calon pimpinan saat pilkada dan pilpres yang pro buruh dan anti PP 78/2015

“Puncaknya dalam peringatan hari buruh tanggal 1 Mei 2018 nanti, ratusan ribu buruh akan masuk ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya. Ratusan ribu buruh tersebut gabungan dari kaum buruh se-Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Maluku, dan Sumatera, dan berbagai daerah lain, yang akan memperingati aksi May Day di Istana Negara sebagai pusat pemerintahan,” pungkas Said Iqbal.

Pos terkait