Alami Bocor Jantung, Jamkeswatch Advokasi Pasien Mustika di Jakarta

Jakarta, KPonline – Mustika Itsna Finurika (18) putri pasangan Mustopa dan Muslica dari Bagil, Pasuruan, Jawa Timur yang menderita penyakit VSD atau biasa disebut jantung bocor yang di derita sejak kelas 6 SD. Berbagai cara sebagai orang tua Mustopa dan Muslica mencari jalan agar putrinya Mustika istna Finurika bisa sembuh dengan membawa putrinya berobat ke berbagai rumah sakit yang ada di Jawa Timur .

Mustika pernah mengalami pembedahan VSD di sebuah RS daerah Malang di tahun 2016 namun apa daya belum juga terlihat tanda untuk kesembuhan mustika malah di kategorikan operasi gagal. Setiap kambuh penyakitnya mustika mengalami drop seluruh badannya lemas dan nafas sesak.

Mustopa dan Muslica orang tua akhirnya di sarankan oleh dokter yang pernah membedah/operasi agar di bawa ke Jakarta mengingat di Jawa Timur belum ada alat yang lengkap.

Dengan rujukan yang di tujukan ke RS Jantung Harapan Kita untuk menemui dokter Sisca Natalia Siagian SP.J.P dan di sarankan untuk berobat ke RS jantung Harapan Kita selama 4 bulan sekali. Bolak balik berobat ke Jakarta mulai dari tahun 2018 yang dijadwalkan per 4 bulan sekali hanya obat dan obat yang di berikan.

Setiap datang ke Jakarta Mustopa selalu koordinasi dengan Daryus selaku direktur advokasi dan relawan Jamkeswatch Nasional, meminta untuk selalu di kawal dalam pengobatan berjenjang yang dilakukan untuk putrinya .

Mustopa sendiri masih bekerja di perusahaan yang semua karyawannya berserikat pekerja dibawah organisasi FSPMI di Pasuruhan, Jawa Timur, jadi masih dalam kata keluarga besar FSPMI.

Dan setelah jadwal per 4 bulan sekali berobat ke RS jantung harapan kita di Jakarta seharusnya sudah bisa di lakukan untuk penjadwalan tindakan operasi namun terjadi kendala di rumah sakit

Pada pengobatan berikutnya yaitu tanggal 17 Desember 2018 seperti biasa Mustika berobat menemui Dr Sisca Natalia Siagian Sp.J.P dan di sarankan untuk penjadwalan tindakan operasi Mustika Itsna Finurika pada 20 Desember 2018. Setelah melalui mekanisme pemeriksaan yang dilakukan dr Radityo Prakoso SP. J.P.K yang di tambah dengan pemeriksaan penunjang (laboratorium , rontgen dan loket C) ternyata pasien Mustika Itsna Firurika tidak bisa dilakukan di karenakan VSD / jantung bocor tergolong lubang kecil harus di lakukan dengan alat khusus / AMVO maka pasien dan kluarga mustopa di sarankan untuk menemui Dr Neni di lantai 7 untuk pemeriksaan selanjutnya.

Seiring berjalannya waktu hampir semua tindakan tertunda, yang pertama 20 Desember 2018 tindakan tertunda di karenakan VSD/ jantung bocor atas nama Mustika Istna Finurika tidak bisa dilakukan dengan alat Katriasi tetapi harus dengan alat AMVO . sehingga tindakan di setop selama kontrol per 4 bulan hanya 2 x berjalan dan hanya di beri obat serta menemui Dr Neni di lantai 7 RS jantung harapan kita Jakarta.

Yang kedua tindakan kembali di tunda pada tanggal 01 Maret 2019 di karenakan alat yang di butuhkan untuk tindakan AMVO belum juga datang alias belum ada dan hanya kontrol sempai 2 kali kontrol.

Yang ketiga pada tanggal 08/01/2020 kembali tertunda tindakan nya di karenakan alat yang sudah ada belum bisa di pakai di karenakan harus di uji coba dahulu dan belum selesai administrasinya. Dan pasien hanya kembali kontrol untuk menemui Dr Neni di lantai 7 untuk meminta tahapan selanjutnya .

Selama penantian untuk tindakan pasien akan di beritahukan lewat informasi via watsap oleh Dr Neni ke pihak kluarga mustopa .

Setelah mendapat informasi via watsap keluarga mustopa kembali menghubungi puk dan Jamkeswatch Jawa Timur meminta kordinasi dengan DPP FSPMI dan DPN Jamkeswatch.

Daryus selaku direktur advokasi dan relawan Jamkeswatch menanggapi laporan yang telah masuk dan siap untuk mengawal pasien selama tindakan pengobatan di Jakarta.

Setelah koordinasi daryus memerintahkan Jamkeswatch DKI untuk mengawal pasien kluarga mustopa dari kedatangan menjemput di stasiun kreta api dan rumah sakit harapan kita serta selama dalam check up ulang untuk penanganan tindakan ini bertempat tinggal di rumah dinas Obon Tabroni kompleks DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan .

Selama bolak balik pasien ke rumah sakit di kawal jamkeswatch DKI Jakarta Budi Santoso dan Sahril dan di bantu Jamkeswatch lainya dari Jakarta barat seperti Mia, Tomi dan Agung.

Dan alhamdulilah mustika Itsna Finurika tinggal menung detik detik tindakan bedah pada tanggal 7 Juli 2020 nanti. (Omp/Jim).