Aksi Donor Darah Di Ultah Jamkeswatch Yang Ke-7

Bogor, KPonline – Memasuki usianya yang ke-7, Jamkeswatch menggelar aksi donor darah di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Bogor. Agenda yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2021 tersebut, diikuti oleh kurang lebih 100 pendonor dari kalangan serikat pekerja dan juga masyarakat umum. “Peserta donor darah kami batasi, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19. Dari serikat pekerja dan juga kalangan masyarakat umum secara sukarela, mendonorkan darahnya demi kemanusiaan,” ungkap Heru Purnairawan, salah seorang Relawan Jamkeswatch Bogor.

Aksi donor darah kali ini diselenggarakan, sebagai bentuk kepedulian dari para Relawan Jamkeswatch yang juga kebanyakan dari mereka merupakan aktivis buruh. Mulai menipisnya persediaan darah di Bank Darah, merupakan salah satu alasan bagi para Relawan Jamkeswatch menyelenggarakan aksi donor darah ini. Seperti yang dituturkan oleh Aden Artajaya, Ketua DPD Jamkeswatch Bogor kepada koranperdjeangan.com pada saat ditemui disela-sela agenda tersebut.

“Besar harapan kami, dengan digelarnya pelaksanaan aksi donor darah ini, akan muncul rasa kepedulian masyarakat kepada pasien-pasien rumah sakit yang membutuhkan darah dengan segera. Pandangan masyarakat saat ini tentang donor darah dan manfaatnya, kami rasa cukup minim sosialisasi. Banyak kalangan masyarakat yang beranggapan bahwa donor darah itu sakit, dan  darahnya bisa habis,” tutur Aden.

“Mudah-mudahan, dengan seringnya pelaksanakan donor darah dari kalangan masyarakat, dapat menekan iuran biaya pengadaan kantong darah dari rumah sakit. Dan kami dari Jamkeswatch, terlahir karena didorong dari dasar rasa kemanusiaan. Karena sering terjadinya penolakan pelayanan masyarakat khususnya  pengguna BPJS Kesehatan Kelas Tiga dengan alasan kamar rawat inap yang telah terisi penuh. Bahkan, tidak jarang, masyarakat pengguna BPJS Kesehatan masih dikenakan biaya-biaya lain, dengan alasan tidak di-cover oleh BPJS Kesehatan,” lanjut Aden.

“Ada lebih dari 50 ribu pasien BPJS Kesehatan Kelas 3 yang menunggak di Kabupaten Bogor. Dan ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat yang menunggak tersebut. Besar harapan kami dari Jamkeswatch, tunggakan tersebut dapat ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor  melalui dana CSR,” ujarnya.

Antusias yang cukup tingggi dari kalangan masyarakat umum yang turut serta dalam aksi donor darah kali ini, dikarenakan sudah banyak kalangan masyarakat umum yang mulai menyadari, betapa pentingnya donor darah untuk kesehatan diri sendri maupun untuk kepentingan bersama, atas dasar kepedulian terhadap sesama. “Awalnya sih takut, tapi setelah banyak membaca dan bertanya tentang apa dan bagaimana donor darah itu, ternyata donor darah itu sangatlah penting bagi kesehatan diri sendiri, dan juga sangat membantu orang lain yang sedang membutuhkan darah,” ujar Astri, seorang perempuan yang turut serta dalam aksi donor darah tersebut. (Gunawan/Editor : RDW/Foto : Gunawan)