Agus Riyadi, I will not tell you how he died, but I’ll tell you how he lived

Semarang, KPonline – Di sela-sela liburan bersama kelurganya di Solo, Jawa Tengah, Koordinator Nasional Media Perdjoeangan FSPMI Iwan Budi Santoso menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Alm. Agus Riyadi (Korda Media Jawa Tengah) di Meteseh, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (27/12/2019).

Dengan ditemani sahabat Agus Riyadi, Nukhan, yang juga pengurus daerah Media Perdjoeangan FSPMI Jawa Tengah, Iwan sempat bertemu dengan ibu dari alm. Agus Riyadi, beberapa saat sebelum berjalan menuju tempat makam.

Sorenya, setelah berziarah, Iwan Budi Santoso atau yang biasa dipanggil jaket ijo ini langsung menuju Semarang untuk bertemu istri alm. Agus Riyadi. Sekitar jam setengah 9 malam, di dalam rumah kontrakan yang disewanya, istri alm. Agus menceritakan sosok almarhum semasa hidup.

Agus Riyadi atau yang akrab dipanggil Afgan adalah sosok yang berperan besar terhadap terbentuknya Media Perdjoeangan Jawa Tengah. Selain itu, ia juga aktif menjadi relawan Jamkeswatch.

Semasa hidup Afgan juga pernah mengawal langsung aktivis relawan Jamkeswatch Ade Kenzo saat longmarch dari Surabaya menuju Jakarta.

Menurut istri alm. Agus Riyadi, Siti Lestari, sosok Afgan adalah sosok yang mempunyai jiwa pantang menyerah dan jarang sekali mengeluh, terlebih saat ia menderita sakit, sosok alm. juga masih aktif di organisasi.

Siti Lestari, menikah dengan Agus Riyadi, saat ini dikaruniai satu orang anak yang masih balita. Ia mengaku terpaksa bekerja kembali menjadi buruh pabrik textil di daerah Semarang untuk menghidupi kelurganya. Sang suami, Agus Riyadi, meninggal pada 30 September 2019 lalu karena sakit.

Berikut kutipan tentang sosok alm. Agus Riyadi yang ditulis di akun facebook milik Iwan Budi Santoso.

“Dari dua hari yang lalu, tepatnya 26 des 2019, saya datang kè kota semarang. Memang dari awal tujuan saya adalah untuk ziarah ke makam salah satu dari keluarga besar Media Perdjoeangan yaitu alm. Agus Victory dan juga ingin bertemu istri serta anak anak dari almarhum, meskipun terkesan dadakan tapi akhirnya saya pun berkesempatan untuk bisa ziarah ke makamnya beliau di Mateseh, Magelang yang juga adalah kampung halaman beliau pada siang harinya dilanjutkan malamnya bertemu dengan istri dan anak anak almarhum dalam pertemuan yang singkat malam ini, kami tahu bahwa keluarga ini dalam keadaan baik, dan saya yakin apa yang dilakukan almarhum semasa hidupnya menjadi semacam kekuatan bagi keluarga ini, sayapun memastikan bahwa keluarga ini juga tetap menjadi keluarga besar dari Media Perdjoeangan dan kita (Media Perdjoeangan) akan berusaha untuk (tetap) bisa mendampingi dan mensuport mereka supaya mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri”

“Dan saat mengingat sosok almarhum yang punya kepedulian sosial yang luar biasa, serta jangan lupakan bahwa beliau yang mengawali Media Perdjoeangan di Jawa Tengah. Terlintas dalam pikiran saya tentang sebuah perkataan dalam film the last samurai”

Mengutip dari kata – kata dalam film the last samurai “: “I will not tell you how he died, but I’ll tell you how he lived” (Aku tidak akan menceritakan bagaimana dia mati, tapi aku akan menceritakan bagaimana dia hidup). (Rinjani)