7 Fakta Terkait Demo Buruh 6 Februari yang Wajib Kamu Tahu

Jakarta, KPonline – Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) secara resmi menyatakan akan kembali turun ke jalan pada tanggal 6 Februari 2018.

Terkait dengan aksi tersebut, ada 7 (tujuh) fakta menarik yang penting untuk kalian ketahui. Sebab, dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, kalian akan semakin paham dengan aksi yang akan mereka lakukan. Syukur-syukur kemudian tertarik untuk ikut berpartisipasi — atau setidaknya memberikan dukungan — terhadap aksi tersebut.

Dalam kesempatan ini, saya akan menguraikan ketujuh fakta menarik tersebut. Simak satu per satu.

1. Bertepatan dengan HUT FSPMI ke-19
Pendiri FSPMI foto bersama dalam KONGRES I FSPMI yang diselenggarakan pada tanggal 4 – 7 Februari 1999. (Foto: Machmud Syam)

Ternyata 6 Februari bertepatan dengan HUT FSPMI. Dimana pada tahun 2018 ini adalah tahun yang ke-19.

Tahun 1999 yang lalu, tepatnya pada tanggal 4 – 7 Februari diselenggarakan MUNASLUB SP LEM-SPSI. Dalam MUNASLUB yang diselenggarakan di Hotel Tirta Gangga, Garut – Jawa Barat, peserta MUNASLUB secara aklamasi merubah nama nama SP LEM menjadi SPMI, bersifat unitaris dan menjadi anggota federasi SPSI Reformasi.

Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, SPMI berubah menjadi federasi dengan dengan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) seperti yang saat ini kalian ketahui. Sejak saat itu, FSPMI juga tidak lagi menjadi bagian dari SPSI Reformasi.

2. Bersamaan dengan HUT KSPI ke-16
Ketua Majelis Nasional KSPI, Didi Suprijadi. (Foto: Kahar)

Tidak hanya HUT FSPMI, ternyata bulan Februari juga menjadi HUT KSPI. Bermula dari KONGRES KSPI yang diselenggarakan pada tanggal 31 Januari hingga 2 Februari 2003, bertempat di Wisma Kinasih, Ciawi – Bogor.

Momentum ini adalah sejarah baru tentang gerakan serikat pekerja di Indonesia sedang diukir. KSPI merupakan Konfederasi Serikat Pekerja pertama yang lahir di Indonesia sejak adanya UU 21/2000. Sebelumnya, serikat pekerja yang lahir berbentuk Federasi. KONGRES I KSPI tersebut sekaligus menjadi hari lahir KSPI, yang artinya, pada tahun ini menginjak 16 tahun.

3. Mengusung tuntutan TRITURA
Dalam aksi 6 Februari 2018, para buruh menyuarakan TRITURA. (Sumber: Fanpage Suara FSPMI)

Adapun tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi 6 Februari nanti hingga may day adalah tiga tuntutan buruh dan rakyat atau TRITURA BURUH.

Tiga tuntutan itu adalah: (1) Turunkan harga beras dan listrik – tolak impor beras – wujudkan kedaulatan pangan, (2) Tolak upah murah – cabut PP 78/2015 tentang Pengupahan, (3) Pilkada dan Pilpres : Pilih calon pimpinan saat pilkada dan pilpres yang pro buruh dan anti PP 78/2015

Dengan dengan demikian, perjuangan kaum buruh tidak hanya untuk buruh. Mereka juga mengusung isu kedaulatan pangan dan energi, yang merupakan kepentingan dari seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, tidak ada alasan bagi kalian untuk tidak mendukung perjuangan mereka.

4. Buruh juga meminta agar MoU antara Kepolisian dan TNI dicabut
Selain polisi, dengan adanya MoU, TNI juga bisa diminta bantuan untuk mengamankan unjuk rasa dan mogok kerja.

Selain menyuarakan TRITURA BURUH, para buruh juga menolak Nota Kesepahaman antara Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia Nomor: B/2/I/2018 Nomor: Kerma/2/I/2018 tentang Perbantuan Tentara Nasional Indonesia Kepada Kepolisian Republik Indonesia Dalam Rangka Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

Dimana dalam nota kesepahaman (MoU) tersebut, TNI dilibatkan dalam pengamanan menghadapi unjuk rasa dan mogok kerja.

Para buruh menilai, kesepahaman tersebut otorirer, anti demokrasi, dan akan menyulitkan posisi Presiden Joko Widodo di mata internasional.

5. Tidak hanya tahun ini, aksi 6 Februari juga pernah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Anggota FSPMI memasang spanduk peringatan HUT FSPMI ke-19.

Aksi 6 Februari bukan ini saja dilakukan. Sejak beberapa tahun yang lalu, FSPMI dan KSPI juga rutin melakukan aksi besar-besaran. Hal yang wajar, ini dilakukan sekaligus memperingati hari jadinya.

Bahkan FSPMI sudah memutuskan, disamping May Day, 6 Februari menjadi aksi besar nasional. INi sejalan dengan strategi perjuangan mereka, yakni: Konsep – Loby – Aksi.

6. Peserta unjuk rasa tidak dibayar untuk datang ke tempat aksi.
Para buruh datang ke tempat aksi atas kesadaran, bahwa perubahan harus diperjuangkan.

Jangan salah, para buruh yang ikut aksi ini tidak dibayar. Mereka justru mendanai aksi ini dari kantong mereka sendiri.

Bergabung dalam serikat pekerja, setiap bulan mereka membayar iuran. Dari iuran inilah mereka menghidupi organisasi, sehingga berbagai kegiatan serikat pekerja bisa berjalan. Jadi demo buruh bukan demo bayaran, karena mereka bukan pengangguran. Mereka bekerja dan mendapatkan upah.

7. Selain di Jakarta, demo juga dilakukan di kota-kota besar lain di Indonesia.
Tidak hanya di Jakarta, buruh juga akan melakukan aksi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan sebagainya.

Di Jakarta, diperkirakan aksi buruh akan diikuti sekitar dua puluh ribu buruh yang berasal dari Jabodetabek. Aksi ini dipusatkan di Istana Negara.

Tetapi, di luar Jakarta, secaera serentak mereka juga akan melakukan aksi di berbagai kota lain seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Batam, Yogjakarta, Aceh, Bengkulu, Lampung, Makassar, Gorotanlo, Manado, Bajarmasin, dsb.