6 Alasan Mengapa Bergabung dan Mendukung Dalam Partai Buruh

Jakarta, KPonline –Partisipasi adalah kunci. Kalimat ini, dengan redaksi yang beragam, sudah sering kita dengar. Pun kita diajarkan, bahwa nasib suatu kaum tidak akan berubah jika kaum itu sendiri tidak akan mengubahnya. Bahwa satu-satunya cara untuk memutuskan rantai yang membelenggu kebebasan dan memiskinkan adalah dengan memutuskannya. Bukan mendiamkannya.

Sekali lagi, partisipasi adalah kunci. Berpartisipasi di dalam politik menjadi salah satu ikhtiar untuk memastikan kebijakan dan tindakan pemerintah merefleksikan keinginan dan aspirasi rakyat. Jika rakyat antipati dan menjauhi politik, maka yang terjadi ruang politik akan diisi oleh mereka yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Melalui partisipasi aktif di dalam politik, kita dapat memantau tindakan pemerintah dan memastikan bahwa pemerintah bertindak dengan baik dan bertanggung jawab terhadap warga negara. Tidak hanya itu, partisipasi politik juga membantu membangun budaya demokrasi. Dengan memahami dan menghormati proses politik, masyarakat dapat memastikan bahwa demokrasi tetap hidup dan berkembang.

Pada titik ini kita tiba pada satu kesimpulan, bahwa sebagai kelas pekerja, kita harus mengambil bagian dalam proses politik, baik melalui pemilihan umum, demonstrasi, atau bergabung dengan organisasi politik – dalam hal ini bergabung dan mendukung Partai Buruh.

Ada banyak alasan mengapa kelas pekerja harus bergabung dan mendukung Partai Buruh. Tetapi dalam tulisan ini, saya akan menyampaikan 6 di antaranya. Sesuai dengan nomor urut Partai Buruh, nomor 6.

Tentang partisipasi politik, sebagaimana yang saya uraikan di atas, itu adalah alasan pertama tentang pentingnya kita memberikan dukungan kepada Partai Buruh. Sedangkan alasan kedua adalah soal representasi atau keterwakilan.

Selama ini, kritik tajam yang sering kita sampaikan adalah terkait dengan tidak adanya representasi atau kerterwakilan kelas pekerja di dalam parlemen dan pemerintahan. Bahkan mayoritas parlemen didominasi oleh kalangan pengusaha. Sesuatu yang kemudian melahirkan kebijakan yang cenderung melindungi pemodal ketimbang memperkuat perlindungan dan kepentingan kelas pekerja.

Satu hal yang pasti, persoalan representasi tidak akan pernah terselesaikan jika buruhnya sendiri tidak mau terlibat dalam politik. Apalagi jika mereka justru menjauhi dan anti politik.

Jangan salahkan partai-partai lain yang tidak memihak pada kepentingan kelas pekerja. Karena, memang, mereka didirikan bukan untuk merepresentasikan kepentingan kaum buruh. Jika pun harus disalahkan, itu adalah kita sendiri, yang tidak sungguh-sungguh membangun alat politiknya sendiri. Dan ketika alat politik itu sudah kita miliki, pilihannya hanya satu, memaksimalkan alat yang ada ini demi kemenangan kelas pekerja.

Dengan memberikan dukungan terhadap Partai Buruh, kelas pekerja akan memiliki representasi yang kuat dalam pemerintahan dan politik. Hal ini penting untuk memastikan kepentingan serta hak-hak mereka bisa diproteksi dan diperjuangkan. Seperti yang sering kita ulang dalam berbagai forum pertemuan, jika bukan buruh itu sendiri yang melakukannya, lalu siapa?

Hal lain yang tak kalah penting, dan ini alasan ketiga, dengan menjadi bagian dari Partai Buruh memungkinkan kita untuk belajar lebih banyak tentang sistem politik dan proses pembuatan kebijakan. Pengetahuan inilah yang kelak akan menjadikan kita bisa berpartisipasi lebih efektif dalam proses politik dan pembuatan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.

Selanjutnya, dengan bergabung di Partai Buruh, memungkinkan kita untuk bekerja sama dengan kelompok lain yang memiliki visi dan tujuan yang sama. Di partai ini terhimpun buruh pabrik, buruh kantor, buruh perempuan, petani, nelayan, guru, buruh migran, TKW, pekerja rumah tangga, supir angkot, supir truk, supir bus, supir kendaraan darat laut udara, pengemudi ojek, pedagang pasar, ibu jamu gendong, ibu pedagang sayur, tukang becak, PKL, pedagang asongan, pelaku UMKM, kelompok masyarakat miskin desa, kelompok masyarakat miskin kota, anak muda pencari kerja, mahasiswa dan pelajar yang akan memasuki dunia kerja, anak band, seniman, olahragawan, kaum cerdik pandai dan sarjana yang menginginkan terwujudnya azas negara sejahtera, kaum masyarakat marjinal yang terpinggirkan, penyandang disabilitas, dan kalangan rakyat jelata yang lainnya.

Bersama mereka, sesama kelas pekerja, kita bisa berjabat tangan dengan erat untuk memuluskan agenda perubahan.

Sebagai alasan kelima, dengan bergabung ke dalam Partai Buruh, kita memiliki kemampuan lebih untuk mempengaruhi pemerintah dan memastikan kebijakan dan program yang diterapkan berpihak pada rakyat kecil. Rasanya tidak mungkin kita melakukan ini sendiri. Dengan berhimpun bersama di dalam sebuah partai, perubahan adalah menjadi keniscayaan yang bisa kita wujudkan.

Pada akhirnya, dengan alat ini kita memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang berorientasi pada kepentingan rakyat kecil. Ini seperti slogan yang selama ini kita pekikkan ketika aksi: BURUH BERKUASA, RAKYAT SEJAHTERA

Jalan menuju kesana sedang kita rintis. Dan meski pun ini bukan jalan bebas hambatan, tetapi kita percaya, di ujung sana ada asa.

Sebuah Catatan: Kahar S. Cahyono
Ketua Bidang Infokom dan Propaganda Partai Buruh