Batam-KPOnline (13/06/2015)- “ Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik….”Bertolt Brecht – Penyair Jerman).
Kutipan tersebut sangat relevan ketika kita melihat kondisi Buruh sekarang dalam era kekinian, khususnya mengenai perjuangan Buruh yang tidak bisa begitu saja terlepas dari kaitan Politiknya. Dalam waktu singkat dua hari kunjungan kerja anggota dewan Kabupaten Bekasi ke Kota Batam dalam studi advokasi anggaran APBD kota / kabupaten, Kawan-kawan FSPMI Batam mendapat kunjungan silaturrahmi dari legislator perwakilan Buruh.
Nyumarno yang merupakan sosok legislator perwakilan Buruh Bekasi memanfaatkan waktu jeda istirahatnya untuk berbagi ilmu dan sharing masalah perburuhan yang terjadi sekarang ini dengan kawan – kawan FSPMI Kota Batam. Tokoh buruh yang setahun lalu berani mengambil kesempatan untuk bertarung di kancah politik dalam pileg 2014, sangat revolusioner itulah pendapat kawan Batam terhadap salah satu pelopor perjuangan Buruh di Kabupaten Bekasi.
Dalam kesempatan yang sangat bermanfaat tersebut, Nyumarno berbagi strategi politik untuk menempatkan kader-kader FSPMI di Kota Batam untuk berani mengambil kesempatan Go Politik, berbagi strategi advokasi anggaran Penggunaan APBD yang bermanfaat untuk Buruh dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), berbagi strategi perjuangan Upah yang semakin berat kedepan nya bagi Buruh dan sertifikasi kompetensi bagi buruh.
Dengan berbagai pengalaman yang sangat banyak terkait advokasi perjuangan Buruh, Nyumarno berpesan kepada kawan-kawan FSPMI Kota Batam untuk tetap semangat berjuang melalui jalan ekstra parlementer juga jalur parlemen dengan mendukung penuh kader kader terbaik FSPMI Kota Batam dalam kesempatan Pileg maupun Pilkada di Batam. (TIM MEDIA FSPMI BATAM – Eksan Hartanto / Darmo Juwono)
