Anggota Serikat Pekerja Jangan Seperti Kacang Lupa Pada Kulitnya

Seluruh massa anggota KSPI yang militan dan siap sedia berjuang adalah penentu bagi kemajuan organisasi.

Bekasi, KPonline – Menjadi karyawan tetap merupakan keinginan setiap orang yang bekerja di perusahaan. Selain untuk memastikan pekerjaan di masa depan, tentu juga ada benefit lain yang akan diterima ketika seseorang menjadi karyawan tetap.

Dengan kondisi sekarang, dimana semakin marak karyawan kontrak dan outsourcing, bahkan beberapa waktu lalu disahkan peraturan mengenai pemagangan, untuk mencapai posisi karyawan tetap semakin sulit.

Dalam hal ini, ada baiknya kita berkaca pada pengalaman tahun 2012. Saat itu, ramai-ramai perusahaan mengangkat menjadi pekerja tetap, dikarenakan adanya pelanggaran hukum yang dilakukan pihak perusahaan dari kontrak tidak jelas, outsourcing yang menyalahi aturan, dan sistem pemagangan yang disalahgunakan.

Tentu tidak tiba-tiba perusahaan mengangkat pekerja tetap secara sukarela. Tetapi ada desakan dari serikat pekerja.

Karena sebagian besar perusahaan melanggar aturan, seperti bola salju, para pekerja mendirikan serikat pekerja. Salah satu tujuannya adalah meminta ke perusahaan agar diangkat menjadi karyawan tetap.

Terjadi peningkatan jumlah anggota serikat pekerja dengan pesat. Tentu saja, sangat membanggakan ketika banyak pekerja yang berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi anggota. Karena pada dasarnya kekuatan serikat pekerja terletak pada anggota.

Setelah melalui proses perjuangan, sebagian berhasil mewujudkan impian para anggotanya, yaitu menjadi pekerja tetap. Bahkan dengan upah yang baik. Minimal normatif, sesuai aturan.

Sayangnya, ketika para anggota sudah diangkat menjadi pekerja tetap, militansi dan tensi perjuangan menurun. Bahkan ada beberapa anggota yang malah memilih untuk tidak mau aktif di serikat pekerja.

Padahal masih banyak yang mesti diperjuangkan melalui serikat pekerja, seperti Perjanjian Kerja Bersama (PKB), struktur skala upah yang berkeadilan, bonus tahunan dan masih banyak lagi yang menjadi pekerjaan rumah serikat pekerja. Tidak hanya itu, serikat pekerja juga bertanggungjawab untuk mendorong terwujudnya regulasi yang berkeadilan.

Melihat kondisi saat ini, yang seolah kurang memperdulikan lagi keberadaan serikat pekerja, saya teringat dengan peribahasa, “seperti kacang lupa akan kulitnya”. Sudah mendapatkan karyawan tetapnya, tetapi lupa perjuangan serikat pekerjanya.

Maka dari itu saya mengajak kawan kawan pembaca yang telah merasa diperjuangkan, dibantu oleh serikat pekerja, bahkan masa depan terselamatkan karena atas jasa serikat pekerja untuk bersama-sama menjaga, merawat, dan memajukan serikat pekerja yang kita punya.

Seperti pesan Prabowo, ” Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” Mudah mudahan sedikit tulisan ini membuat kita berfikir kembali akan jasa yang kita peroleh dari serikat pekerja.

Penulis: Dedy Supriyanto, PUK SPEE FSPMI PT. Sanken Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *