Yadun Mufid : Pekerja Muda Harus Bisa Mengorganisir Dirinya

Bogor, KPonline – “Kaum Pekerja Muda FSPMI harus lebih bersemangat dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Tidak hanya semangat dalam memperjuangkan hak-haknya sebagai pekerja, akan tetapi juga harus lebih bersemangat dalam berorganisasi,” tutur Yadun Mufid dalam sambutannya pada saat pembukaan Jambore Pekerja Muda FSPMI.

Acara yang akan berlangsung 5-7 September 2019 ini dilaksanakan di Villa Semak Daun, Megamendung, Bogor. Agenda kegiatan organisasi ini, secara umum dalam rangka mencetak kader-kader baru penerus dan penggerak organisasi FSPMI.

“Pengkaderan dalam sebuah organisasi adalah sebuah keharusan. Karena roda-roda penggerak harus terus regenerasi. Sehingga organisasi senantiasa berisi generasi penerus yang berjiwa muda,” lanjut Yadun Mufid.

“Tidak jarang, dalam sebuah pengkaderan, kaum muda itu harus dipaksa untuk ikut serta. Bahkan dalam bahasa lain, kaum muda tersebut “diceburin” ke dalam pengkaderan organisasi. Bukan tanpa alasan hal tersebut harus dengan terpaksa dilakukan, karena seringkali kaum muda enggan untuk berorganisasi. Bahkan banyak yang malas untuk belajar berorganisasi. Padahal, yang akan mereka lakukan untuk kebaikan mereka sendiri,” jelas Yadun Mufid yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Logam FSPMI.

“Pada saat sekarang, kaum pekerja muda dihantui oleh rasa takut dan rasa kecemasan. Karena bisa dibayangkan dimulai dari sekarang, bahwa di Indonesia membutuhkan waktu selama 14 tahun menuntut ilmu, berjenjang dari TK hingga SMA. Harus bersekolah hingga tingkat lanjut atas (SMA) akan tetapi peluang bekerjanya hanya 2 tahun. Itu pun hanya sebatas PKWT, atau bekerja dengan sistem outsourching. Dan bahkan yang lebih miris lagi, dengan terpaksa masuk program pemagangan dipabrik-pabrik,” jelasnya.

“Jika kalian tidak bangkit dari sekarang, maka kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kaum pekerja muda akan mati lebih cepat. Dan ingatlah, Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak mau merubah nasib mereka sendiri,” tutup Yadun Mufid. (RDW)