Warga Parung Panjang Bogor Keluhkan Sopir Truk Demo Bikin Macet

Bogor, KPonline – Puluhan sopir truk tambang melakukan aksi demontrasi di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, sejak Jumat (8/12) malam. Tak hanya merugikan aktivitas masyarakat sekitar, tapi sampai meminta korban.

Demo para sopir truk yang terjadi itu mengakibatkan kerugian tak terbatas, di mana demo dilakukan sejak Jumat malam mengakibatkan terhambatnya aktivitas masyarakat setempat yang menggunakan jalur tersebut.

Betapa tidak, warga tak bisa melalui jalan raya Parungpanjang secara maksimal. Imbasnya, arus lalu lintas terhambat alias macet total dari sejak Jumat malam hingga Sabtu (9/12) pagi.

Selain aktivitas warga yang terganggu, pemasok kebutuhan pokok menuju Parungpanjang pun lumpuh total. Bahkan, pemasok sayuran mengeluh tak bisa mengirim komoditi pesanan pedagang ke Pasar Parungpanjang. Mereka terpaksa jalan kaki atau sewa motor untuk melakukan pengiriman.

Paling parah ketika truk-truk berukuran besar itu memblokade jalan masuk dan keluar Mako Damkar sektor Parungpanjang. Bisa dibayangkan bagaimana mereka menjalankan tugasnya apabila ada laporan tentang kebakaran?

Yang mengenaskan ketika ada satu korban yang mengalami musibah saat kakinya tertindih bagian bak truk. Korban, seorang pria yang dirahasiakan identitasnya itu diduga ingin menyalip truk dari sisi kiri.

Namun, truk oleng hingga menimpa sepeda motor miliknya, bahkan pria malang itu tak bisa bergerak karena salah satu kakinya terhimpit bak truk yang memiliki bobot luar biasa.

Namun, para sopir sepertinya tak menghiraukan keresahan masyarakat atau efek sosial lainnya. Mereka tetap melakukan demo besar hingga ke Kantor Camat Parungpanjang. Mereka menyuarakan kelonggaran jam operasional yang saat ini berlaku pukul 22.00-05.00 WIB.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Agus Ridho menyesalkan adanya kejadian tersebut karena merugikan banyak masyarakat.

“Begini, sebetulnya tidak boleh seperti itu. Kenapa? Kalau kita namanya musyawarah, namanya kita mencari solusi, tidak seperti itu. Artinya apa? Itu kan sudah merugikan masyarakat banyak, dan nanti larinya kepada tindakan-tindakan yang anarkis dan kriminal, mengganggu ketertiban umum,” kata Agus kepada awak media.

Agus pun meminta kepada masyarakat harus bisa menahan diri dari masalah jalan di Parungpanjang. Menurutnya, ada banyak kepentingan masyarakat yang harus diperhatikan.

“Kita sama-sama, pemerintah ini berdiri bagaimana masyarakat di hilir, di hulu juga, bagaimana pengusaha, truk, seperti itu. Jadi, semua kita seimbangkan. Saya harapkan kepada masyarakat tolong bisa dipahami, terutama kepada para sopir truk ini untuk bisa menahan diri,” ungkapnya.

Dari peristiwa ini sebagai bukti bahwa pengemudi adalah juga pekerja. Dan sebagai pekerja mereka melakukan hal yang lazimnya pekerja-pekerja umumnya di seluruh dunia yang meminta diperhatikan hak-haknya dengan cara yang disebut ‘demo’. (Dikutip sebagian dari JawaPos.com)