UMSK Bekasi 2019 Hingga Falsafah Hastabrata “Warnai” Seminar Kebangsaan Dan Konsolidasi Organisasi FSPMI Bekasi

Seminar Kebangsaan Dan Konsolidasi Organisasi FSPMI Bekasi

Bekasi, Kponline- Konsolidasi dalam sosiologi, yaitu suatu bentuk penguatan keanggotaan masyarakat dalam kelompok sosial yang terdiri dari berbagai elemen, seperti agama, suku, status sosial, gender, dan lainnya.

Tujuan dilakukannya konsolidasi adalah untuk mempersatukan setiap elemen yang memiliki kesamaan tertentu, misalnya asal daerah, agama, atau kelompok yang mempunyai tujuan yang sama.

Bacaan Lainnya

Itulah yang dilakukan buruh Bekasi hari ini, Selasa (5/3/2019) bertepatan dengan HUT Media Perdjoeangan, mereka menggelar Konsolidasi Organisasi yang di kemas dengan Seminar Kebangsaan.

Hadir lebih awal, Obon Tabroni dan Riden Hatam Aziz, Deputi Presiden dan Sekjen FSPMI ini seolah ingin memberikan contoh anggota nya untuk hadir tepat waktu.

Nampak hadir Supriyatno dan Amier Mahfouz,Ketua dan Sekretaris KC FSPMI Bekasi.Dalam sambutannya mereka menyampaikan pesan untuk memperbaiki organisasi, kita mulai dari memperbaiki diri kita sendiri dan mengajak untuk menggelorakan terus gen perlawanan. Mereka pun berharap agar Di Muscab pada bulan Juli mendatang bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin buruh di Bekasi yang akan membawa perubahan yang lebih baik untuk organisasi.

“Kalian yang hadir hari ini adalah beras-beras yang sudah tergesek-gesek yang meninggalkan gabah yang menempel sehinga menghasilkan beras yang berkualitas”,ucap Sekum SPL, Nurcholik mewakili sambutan dari Pimpinan Pusat.

Suparno juga menyampaikan informasi tentang perkembangan UMSK 2019.UMK Kab.Bekasi sudah ditetapkan sejak 21 Des 2018 tahun lalu.Menurut nya permasalahan ada di ketidakjelasan UMSK Kab. Bekasi. Januari kemarin rekomendasi dari DPK Kab. Bekasi dikembalikan oleh Depe provinsi untuk diperbaiki sesuai Permenaker No.15 tahun 2018.Kajian Sektor Unggulan harus sesuai dengan 4 parameter.Dan Februari kemarin sudah memberikan rekomendasi ulang, tapi belum rapat pleno di tingkat Depeprov. Suparno juga mengusulkan untuk maksimalkan loby dan geruduk kadisnaker provinsi yang menjadi biang kerok lambatnya penetapan UMSK 2019.

Seminar Kebangsaan Dan Konsolidasi Organisasi FSPMI Bekasi

Tibalah Obon Tabroni memberikan sambutan.Caleg DPR-RI No.2 dari partai Gerindra ini tidak menyampaikan orasi politiknya,tapi lebih memberikan nasehat dan menurunkan ilmu tentang kepemimpinan.

Menurun pria asal Bekasi ini, menurutnya pergerakan buruh di Bekasi disebabkan krisis kepemimpinan. Dimulai dari tingkat unit kerja sampai pusat.

Ada yang membuatnya khawatir pada saat Musyawarah Cabang Serempak SPA se-Bekasi di bulan Juli besok, menurut nya kemungkinan generasi yang akan memimpin adalah periode ke-5. Biasanya semakin jauh periode semakin jauh dari nilai-nilai FSPMI.

Lebih lanjut Obon memberi pesan agar terus memperbaiki gen perlawanan kita, karena gen yang diturunkan biasanya tidak sama.

“Pada kesempatan ini saya tidak mau bicara politik, saya akan berbagi pengalaman tentang memimpin sebuah organisasi. Beda loh memimpin Serikat Pekerja dengan memimpin masyarakat atau karyawan. Dalam SP tidak ada Punishment dan Reward. Pemimpin harus berani ambil resiko.Tips saya agar kawan-kawan dipercaya anggota, ambillah resiko yang berat-berat dan yang ringan-ringan kasih anggota”, jelas Obon dengan santai.

“Satu lagi yang menarik, FSPMI memiliki sifat egaliter, semua sama dan sederajat sehingga kekeluargaan cepat terjalin dan 70% keputusan organisasi di hasilkan dari rapat-rapat informal dan kalau kita berjuang harus ikhlas untuk anggota, yang namanya kemuliaan, rezeki, kebahagiaan sudah di siapkan oleh Allah serta kalau jadi pemimpin itu jangan banyak mengeluh ke bawahan”, nasehat Deputi Presiden FSPMI ini ke peserta yang hadir.

Berhubung Presiden FSPMI Sa’id Iqbal terjebak macet,Obon Tabroni melanjutkan pembicaraannya dengan memaparkan dan menjelaskan Falsafah Hastabrata.

 

Menurutnya falsafah ini menjadi pemimpin itu harus seperti:
1.Bumi
Seperti bumi, pemimpin harus mampu untuk memberi dan kokoh. Memberi tanpa pamrih pada masyarakat yang ia ayomi dan menjadi tempat pertama yang bisa diandalkan.
2. Matahari
Seperti matahari, memberi dengan terus menerus, hingga ia tidak menyadari bahwa telah berbuat banyak untuk orang lain.

3. Api
Berani dan yakin untuk ‘menghancurkan’ masalah-masalah yang timbul di kemudian hari. Tegas dalam pengelolaan serta berani dalam mengambil keputusan.
4. Samudra
Seperti samudra, pemimpin adalah sosok yang membuka mata dan pkiran secara luas. Menerima pendapat dari sekitar sebagai tanda respek seorang pemimpin pada orang lain.
Samudra juga mengolah semua konten air sungai di kedalaman airnya. Begitu juga dengan pemimpin. Ia tidak menelan mentah-mentah masukan yang datang. Dengan memikirkan baik-baik semua pendapat yang ada, pemimpin mampu mendapatkan pengetahuan baru dari sekitarnya.
5. Langit
Ia adalah simbol bagi luasnya ilmu pengetahuan. Sosok yang menyimbolkan langit memiliki kompetensi, kemampuan, dan kecakapan yang dapat diajarkan pada orang lain.
6. Angin
Pemimpin yaitu seseorang keberadaan dan pengaruhnya bisa dirasakan oleh sekitarnya. Keberadaan pemimpin bukan sebagai simpol dari kekuasaan. Ia adalah orang yang terjun menghadapi masalah dan peduli pada kondisi yang dihadapi.
7. Bulan
Ketika memandang bulan, ada rasa damai dalam gelap. Pemimpin harus menjadi sosok yang memberikan kedamaian pada sekitarnya. Rasa damai yang nyaman dan membuat hati gembira.Juga memberikan harapan pada sekitar ketika semua kondisi memberikan keputusasaan.
8. Bintang
Tidak hanya indah, ia memberikan arah mata angin pada mereka yang membutuhkan. Pemimpin menjadi pengarah dan pedoman bagi lingkungannya. Menjadi pengarah artinya menjadi sebuah inspirasi bagi yang lain. Menjadi inspirasi artinya pemimpin memiliki satu prinsip dasar yang menjadi ruh kepemimpinannya.
(sumber tambahan:psikologi.ugm.ac.id)

Setelah Obon,giliran Riden Hatam Azis menegaskan secara singkat bahwa tahun 2019 adalah tahun krusial.Karena itu menurutnya kita harus bergerak bersama, door to door, mensosialisasikan presiden pilihan kita, Prabowo-Sandi kepada para buruh dan masyarakat.

Dan akhirnya Said Iqbal pun datang tepat pukul 17.30 wib yang disambut dengan lagu perjuangan dan gemuruh ratusan peserta yang hadir. Dengan tidak berpanjang lebar, presiden FSPMI ini langsung memberikan orasi motivasinya dengan menjelaskan dan menegaskan kembali bahwa alasan organisasi memutuskan mendukung Capres No. 2 Prabowo-Sandi, karena hanya Capres ini yang mau menandatangani fakta integritas/kontrak politik dengan buruh yang kemudian kita kenal dengan Sepultura (Sepuluh Tuntutan Rakyat).

“Apa yang kamu putuskan di bilik suara April 2019 nanti, menentukan nasib kalian kedepan. Kita kuat karena Solidaritas.Kita hanya punya kebersamaan dan solidaritas, dan itu yang paling ditakuti para kapitalis, dan jangan lupa kawal terus persidangan Jufrizal (Panasonic Baterai), ingat kawan No .1 jaga persatuan dan No.2 Prabowo-Sandi, buat spanduk per puk minimal 10 spanduk Prabowo-Sandi ukuran 1MX1M”, pesan Sa’id Iqbal sekaligus menutup acara Konsolidasi Organisasi di Bekasi.

Pos terkait