Tolak Rencana Revisi UU Ketenagakerjaan, Willy Agus Utomo : Rezim ini Tak Pernah Berpihak ke Buruh

Tolak Rencana Revisi UU Ketenagakerjaan, Willy Agus Utomo : Rezim ini Tak Pernah Berpihak ke Buruh

Medan,KPonline– Ratusan Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Kamis (15/8/19).

Aksi ini di ikuti oleh berbagai perwakilan buruh dari berbagai daerah yang ada di Provinsi Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kab.Drli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing tinggi, Labuhan batu dan Tapanuli bagian selatan.

Bacaan Lainnya

Aksi ini sendiri menuntut agar rencana Pemerintah yang akan merevisi UU No 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan segera dibatalkan.

Dalam orasi yang di pimpin oleh Willy Agus Utomo selaku Metua DPW FSPMI SUMUT mengatakan bahwa buruh menolak tegas atas rencana tersebut.

atusan Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Kamis (15/8/19).

“Semenjak memimpin, dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini, Rezim ini tidak pernah berpihak kepada buruh. Rezim ini hanya berpihak kepada pemodal. Itu terbukti pada saat di keluarkan ya paket kebijakan Tax Amnesti atau pengampunan pajak untuk pengusaha” cetus Willy dalam orasinya

“Dengan ini kami meminta kepada pemerintahan provinsi Sumatera Utara menyampaikan aspirasi kami ke presiden Jokowi bahwa kami butuh di Sumatera Utara menolak atas niatan pemerintah yang kami anggap sangat-sangat menghancurkan harapan kaum buruh untuk hidup layak”tambah Willy.

Selain Willy, Tony Rickson Silalahi yang merupakan sekretaris DPW FSPMI SUMUT juga menyampaikan orasinya yang juga keberatan atas tindakan pemerintah yang berlaku tidak adil kepada buruh.

“Jokowi Gagal, gagal dalam memperbaiki kehidupan buruh. Rezim ini semakin memusnakan harapan buruh untuk masa depannya. Jangankan memikirkan masa depan, kini buruh hanya mampu membayar. Karena hidup sehari-hari harus dipaksa tercekik” ucapnya

Pos terkait