Tentang Gerakan Politik, Presiden FSPMI : Kita Harus Jadi Penentu Pemenangan Partai Buruh

Tangerang, KPonline – Tepat pukul 17.00 WIB masih berlangsung Konsolidasi Ideologi di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Tangerang Raya, Minggu (09/10/2022).

Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz yang hadir dalam konsolidasi menyampaikan tentang gerakan politik FSPMI.

“Tugas kita adalah meyakinkan dan menjelaskan, jangan malah diam terhadap penindasan ini, FSPMI adalah Gen Perlawanan. Yang siap melawan penindasan baik terhadap buruh atau masyarakat pada umumnya,” kata Riden.

“Sejatinya, kita harus bisa menggerakan anggota untuk sejalan. Tularkan kembali, duplikasikan bahwa konsil ini tidak berhenti di sini, tularkan dengan penyampaian yang sama ke semua anggota di Pimpinan Unit Kerja,” tambahnya.

Sekali lagi disampaikan, lanjut Riden, bulan Oktober ini menjadi momentum penting untuk menentukan melawan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Dalam konsil ini dibahas juga tentang perkembangan Partai Buruh menuju kontestasi Pemilu 2024.

“Strategi kita tentang politik juga sangat tepat. Apa yang sudah disepakati oleh organisasi itu bukan tanpa alasan. Sekarang ada 2 Gen yang mendominasi dalam gerakan partai, 60% dari gen perempuan dan gen milenial,” pungkas Riden.

Riden mengharapkan mulai hari ini, siapapun yang hadir harus menjadi pelaku dalam mensukseskan partai buruh.

“Bicara partai politik, mulai hari ini diantara kita adalah sebagai pelaku dan penentu pemenangan partai buruh,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Mahkamah Partai Buruh ini.

Aksi tanggal 12 Oktober 2022 menuntut :
1. Tolak Omnibuslaw dan PP turunannya
2. Tolak kenaikan harga BBM
3. Naikkan Upah tahun 2023 sebesar 13%
4. Tolak PHK ditengah Resesi Dunia

Melalui zoom meeting, Presiden KSPI sekaligus Ketua Majelis Nasional FSPMI, Said Iqbal mengatakan, soal kenaikan upah berdasarkan keputusan kemenakertrans bahwa perhitungan pengupahan tahun 2023 menggunakan PP 36/2021 yang mana berisi hanya berdasar pada pertumbuhan Ekonomi atau inflasi.

“Nyatanya data BPS Nasional pertumbuhan ekonomi sampai dengan Oktober 2022 sekitar 7-8%. Tapi pemerintah mengatakan hanya sekitar 2-4%, setengah dari data tersebut. Artinya bahwa pemerintah tidak adanya keterbukaan. Sementara kenaikan harga BBM membuat impact atau dampak yang nyata terhadap kenaikan harga komoditas,” kata Said Iqbal.

Said Iqbal kembali menegaskan untuk aksi tanggal 12 Oktober besok tetap fokus dan benar-benar serius.

“12 Oktober 2022 saya minta untuk serius, Banten 2000 orang harus bisa mengirimkan massanya,” tutup Iqbal. (Mia)