Bekasi, KPonline – Ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Saat bersama relawan Obon-Bambang (Obama) keluar masuk desa di Kabupaten Bekasi, untuk mensosialisasikan visi dan misinya sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bekasi.
Awalnya, kami kumpul di Omah Buruh. Setelah itu, kami bergerak ke titik kumpul di koordinator kecamatan. Dari sana, kami di sebar ke beberapa titik kampung-kampung.
Ini benar-benar blusukan. Saat melewati pematang sawah, bahkan ada relawan yang keblusuk dan jatuh.
Kami melewati persawahan. Menyusuri jalan-jalan di kampung. Door to door menemui masyarakat. Kami berkomunikasi. Bersilaturahmi.
Ini adalah momen yang sangat indah. Kami mendengarkan keluhan warga. Mulai dari masalah kesehatan, pendidikan, infrastruktur yang tidak memadai, dan masih banyak hal lagi. Kami mendengarkan. Mencatat dengan baik. Tentu saja, semua keluhan itu akan kami sampaikan kepada Bang Obon sebagai masukan berharga untuk menjadikan Bekasi baik dan benar.
Dukanya? Ada. Terutama saat berhadapan dengan masyarakat yang menanyakan ada uangnya gak? Mana sembakonya? Mereka membandingkan dengan pasangan calon lain yang membagi-bagikan jilbab, bahkan uang. Sementara kami datang dengan hanya membawa kalender, pamflet, dan stiker.
Dengan sabar kami menjelaskan, bahwa kami tidak memiliki uang. Kami hanya punya semangat, cita-cita, dan cinta untuk memperbaiki Bekasi.
Obama tidak membeli suara. Obama meminta do`a restu dan dukungan seluruh masyarakat Bekasi agar bisa bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan seluruh masyarakat, jika kelak terpilih sebagai Bupati Bekasi. Tentu saja, hal ini hanya bisa dilakukan, jika Bupati terpilih bisa fokus bekerja untuk mensejahteraan masyarakat. Bukan sibuk berfikir bagaimana caranya agar bisa balik modal.
Modal Obama adalah do`a restu dan kepercayaan dari masyarakat Bekasi. (*)
Penulis: Ati Hasanah
