Semerbak Dupa Iringi Jejak Pelatihan Media Perjoeangan Jawa Timur

Mojokerto, KPonline – Situs peninggalan para leluhur banyak bertebaran di penjuru bumi Pertiwi yang bernama Indonesia. Sebuah cagar budaya sekaligus warisan sejarah peradaban yang harus dipelajari dan dilestarikan.

Saat gelaran pendidikan Media Perjoeangan Jawa Timur di Mojokerto (04/12/2020). Para peserta diajak napak tilas budaya dan mengetahui peninggalan sejarah bangsa di salah satu candi di Mojokerto. Tepatnya Candi Jedong, sebuah bangunan candi berupa gapura yang terletak di daerah Ngoro Mojokerto, kaki gunung penanggungan.

Bacaan Lainnya

Selain mengenalkan sejarah leluhur, para peserta juga diajarkan menulis dan mengabadikan gambar yang akan menjadi catatan sejarah dan cermin waktu untuk generasi mendatang.

Dalam tiga hari, dari mulai tanggal 4 sampai 6 Desember 2020. Peserta dididik dan dilatih untuk mencurahkan cipta dan karsa agar menjadi sebuah tulisan dan gambar abadi, yang nantinya akan bercerita dikemudian hari.

Materi fotografi disampaikan oleh Iwan Budi Santoso selaku Koordinator Nasional Media Perjoeangan DPP FSPMI. Jaket ijo, demikian ia kerap disapa, menjelaskan teknik fotografi bagaikan menghasilkan foto yang berkualitas dengan menggunakan handphone.

Menurutnya, saat ini handphone sudah dilengkapi berbagai kelebihan sehingga mampu menghasilkan foto yang berkualitas. Dengan memaksimalkan kecanggihan handphone dan meningkatkan keahlian penggunaannya, maka akan menciptakan sebuah foto yang seolah bisa berbicara dan mampu mewakili sebuah perasaan.

Selama pelatihan di candi Jedong, aroma dupa terus mengiringi para peserta. Candi dan bangunan peninggalan leluhur, memang kerap terhubung dengan keberadaan dupa. Dupa memiliki bau yang khas dan seakan merasuk ke dalam alam berbeda.

Dupa sendiri begitu lekat dalam budaya Jawa, baik dalam pentas seni atau tempat warisan budaya. Bagi orang Jawa, dupa merupakan alat spiritual yang tak boleh di lupakan.

Membakar dupa seolah mewakili bakti seseorang, yang teguh memegang keyakinan dalam laku spiritualnya, sebuah ritual untuk mendekatkan diri kepada SANG YANG AGUNG.

Saat pelatihan, asap dupa terus membumbung di sekitaran candi. Materi demi materi yang disampaikan, begitu mudah diterima para peserta. Dupa seolah menjadi sarana penyatuan lahir batin untuk menerima segala pengetahuan. Membuka ruang pemahaman.

Wangi dupa terus menyapa
Lebih harum dari parfum
Bagi mereka pekerja media
Harus santun membantu kaum

(Ari Wibowo/ PUK SPL FSPMI PT JAVA PACIFIC/ SIDOARJO)

Pos terkait