Santunan 1000 Anak Yatim FSPMI Bekasi, Ustadz Al Ghoby : Dua Golongan orang Yang Harus Kita Iri

Bekasi, KPonline – Konsulat Cabang FSPMI Bekasi memberikan santuan 1000 anak yatim dan buka puasa bersama yang dilaksanakan pada Rabu (6/4/2022) di kantor sekretariat KC FSPMI Bekasi, Jl.Yapink Putra No.11, Tambun Selatan, Bekasi, dihadiri perwakilan KC FSPMI Bekasi, PC SPA FSPMI, Forum Kawasan, Jamkeswatch, Garda Metal dan lainnya.

Heny Agustianto, S.H. selaku Sekretaris PC SPAMK FSPMI Bekasi dalam kesempatan sambutannya mewakili PC SPA FSPMI Bekasi mengucapkan apresiasi kepada KC FSPMI Bekasi yang telah mengkoordinir Bidang Sosial Ekonomi PC SPA FSPMI Bekasi dalam acara pemberian santunan untuk 1000 anak yatim.

Bacaan Lainnya

“Hari ini buruh FSPMI Bekasi mampu menyantuni 1000 anak yatim, tahun depan semoga bisa lebih banyak lagi jumlahnya maupun kualitasnya dan yakin kita bisa,” kata dia.

Ustadz Al Ghoby yang juga bidang organisasi PC SPAI FSPMI Bekasi dalam kultumnya mengatakan ada dua golongan orang yang kita harus iri.

Pertama adalah orang yang diberikan rezeki yang lebih oleh Allah swt. Lalu ia dapat menggunakannya dengan baik. Tidak digunakan foya-foya atau dihambur-hamburkan dengan mubadzir. Tetapi ia manfaatkan hartanya dengan menatasarrufkannya kepada hal-hal yang baik.

“Untuk menafkahi keluarganya, membantu orang lain dan menshadaqahkannya. Maka, kita diperbolehkan iri kepadanya, iri atas sifatnya yang mulia,” tutur Ust. Al Ghoby.

Kedua adalah orang yang diberikan ilmu oleh Allah lalu ia mampu mengamalkannya serta mengajarkannya kepada orang lain. Ilmu yang diberikan oleh Allah kepadanya tidak digunakan untuk membodoh-bodohi orang lain, atau disimpan sendiri tanpa mau membaginya.

Dan ia pun senantiasa menerapkan ilmu yang ia miliki ke dalam kehidupan sehari-hari, artinya ilmunya sangat bermanfaat untuk dirinya maupun orang lain. Maka, kita juga diperbolehkan iri kepada orang yang memiliki sifat seperti ini.

“Nabi Muhammad Saw dalam sabdanya membolehkan umatnya untuk iri kepada orang yang memiliki sikap dermawan dan bijak atas harta yang diberikan oleh Allah swt. dan kepada orang yang dapat memanfaatkan ilmunya baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Wa Allahu A’lam bis Shawab,” kata ustadz Al Ghoby

Acara diakhiri dengan buka puasa bersama dan diskusi ringan seputar perjuangan buruh kedepan. (Yanto)

Pos terkait