Said Iqbal: FSPMI Harus Memberikan Warna Dalam Gerakan Buruh Indonesia

Kuningan, KPonline – Sudah lebih dari 2 (dua) dasawarsa, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menjadi salah satu organisasi pekerja atau buruh Indonesia.

Lahir dari hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa Serikat Pekerja Logam, Elektronika dan Mesin SPSI Reformasi pada 6 Februari 1999 di Garut, Jawa Barat tersebut, FSPMI merupakan organisasi gerakan buruh yang demokratis, indepeden, bebas dan representatif.

Bacaan Lainnya

“FSPMI harus memberikan warna dalam gerakan buruh Indonesia jauh ke depan,” imbuh Said Iqbal, Presiden FSPMI-KSPI dalam sambutannya di Rapim FSPMI yang berlangsung di Hotel Tirta Sanita, Kuningan, Jawa Barat. Kamis (6/2)


Selalu bersuara lantang tentang upah dan bersama 5 (lima) pilar seperti; Garda Metal, Media Perdjoeangan, Training Center, LBH FSPMI dan Inkopbumi sebagai penunjang gerakan perjuangan. Menandakan FSPMI adalah serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) yang berkualitas.

Ide atau gagasan dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial pun selalu dihadirkan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

“Rakyat dan para elit serta partai politik tidak pernah membayangkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai jalan lahirnya jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat. Namun, FSPMI bisa membuktikan BPJS menjadi jalan lahirnya BPJS Kesehatan,” tegas Said Iqbal menambahkan.

Pos terkait