Relawan Wani Soroh, Jargon baru dari JamkesWatch Surabaya.

Surabaya, KPOnline – “Iki Suroboyoooo caaaaakkk coookkk … !!!” Begitulah teriakan lantang salah satu orator pimpinan buruh Surabaya dalam mengucapkan jargon khas kota pahlawan ini, untuk menyemangati peserta massa aksi.

Setiap ada giat unjuk rasa yang berada di wilayah ibu kota Jawa Timur ini, jargon tersebut seolah-olah memiliki mantra yang luar biasa. Karena selalu bisa membangkitkan semangat perjuangan para peserta aksi, ditengah cuaca yang panas maupun hujan.

JamkesWatch Surabaya saat menjemput pasien tumor kaki asal Lamongan.

Selain jargon yang fenomenal tersebut, baru-baru ini para relawan sosial di bidang kesehatan wilayah Surabaya, yakni JamkesWatch Surabaya, memiliki jargon sendiri bagi para pejuangnya, yakni “Relawan Wani Soroh” atau dalam bahasa indonesia artinya Relawan Berani Susah.

Jargon baru bagi para pejuang sosial dibidang kesehatan wilayah Surabaya ini, diharapkan mampu membangkitkan ghiroh atau semangat perjuangan para relawan agar terus dan tetap habis-habisan dalam mengawal ataupun mengawasi sistem jaminan sosial nasional (SJSN), agar kedepannya seluruh program jaminan sosial bisa terimplementasi kepada seluruh elemen masyarakat dengan baik dan benar.

Relawan JamkesWatch Suabaya saat sedang memberikan pertolongan pertama pada korban laka lantas.

Banyaknya contoh kasus, seperti pekerja belum terdaftarkan di seluruh program BPJS, penon aktifan kartu kepesertaan semena-mena terhadap peserta BPJS, adanya dugaan diskriminasi terhadap peserta BPJS di rumah sakit, dan lain sebagainya membuat para relawan Jamkes Watch Surabaya harus berjuang ekstra keras dalam mengawasi hal tersebut.

“Kami disini, di wadah ini dan memilih untuk menjadi relawan Jamkes Watch bukan tanpa tujuan, dan tujuan kami adalah satu karena sehat adalah hak rakyat ..!!!” seru Bobby selaku sekda Jamkes Watch Surabaya.

Relawan JamkesWatch Surabaya saat berada di salah satu rumah pasien kanker di Babad, Lamongan.

“Meskipun kami tak pernah mendapat sepeser rupiah pun dari wadah ini, kami tegaskan bahwa kami wani soroh (berani susah), demi orang orang yang membutuhkan tenaga dan pikiran kami,” tegas Bobby.

Jargon yang di inisiasi oleh pembina Jamkes Watch Surabaya, yakni Nuruddin Hidayat membuat para relawan yang mayoritas anggotanya adalah pekerja/buruh aktif di beberapa pabrik wilayah surabaya, kini semakin lebih hidup dan bernyali wani (berani), karena menyesuaikan dengan lambang suro dan boyo yang didesign dengan gaya masa kini atau Zaman NOW.