Ratusan Massa Turun Aksi, Apa Yang Dituntut Buruh FSPMI DKI Jakarta?

Jakarta, KPonline – Buruh tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) DKI Jakarta geruduk Balai Kota Jakarta. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya agar UMP/UMSP tahun 2022 di Jakarta naik.

Yang kedua, mereka juga meminta agar UMSP 2021 segera diberlakukan. Lalu mereka meminta agar UU Cipta Kerja Omnibus Law di cabut dan tidak dipaksakan masuk ke dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang sudah ada di perusahaan perusahaan yang ada di Jakarta.

Bacaan Lainnya

Massa buruh FSPMI ini tiba di Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 10.15 WIB (26/10). Mereka terdiri barisan Garda Metal dan massa aksi anggota, konvoi dari kawasan industri Pulogadung berakhir di balaikota sambil membawa sejumlah atribut demonstrasi mulai dari bendera hingga spanduk.

Tepat di depan mobil komando, sebuah banner panjang dibentangkan. Banner tersebut bertuliskan tuntutan dari FSPMI, yaitu menaikkan UMP/UMSP 2022 sebesar 10 persen. Tuntutan lainnya yaitu berlakukan UMSK 2021, mencabut UU Ombibus law dan PKB tanpa omnibus law.

“Hari ini kita berada di depan kantor balai kota. Yang mana hari ini juga kawan-kawan di seluruh wilayah Indonesia khususnya KSPI dan FSPMI kerja sama melakukan aksi,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI DKI Jakarta Winarso saat berorasi.

“Seharusnya UMP DKI Jakarta sebesar Rp 5 juta. UMP itu buat masa kerja 1 tahun, parahnya ini UMP diterapkan seluruh pekerja di DKI Jakarta. Ini harus ditindak, banyak banget perusahaan memberlakukan UMP ke semua pekerjaannya bahkan cendrerung tak ada kenaikan,” sambungnya.

Aksi demonstrasi hari ini dijaga ketat oleh puluhan personel kepolisian. Bahkan ada pula polisi berbaris sambil memakai APD lengkap.

Winarso juga memastikan peserta demonstrasi hari ini telah divaksin COVID-19. Dia juga menginstruksikan agar peserta demo menerapkan protokol kesehatan COVID-19 selama aksi.

“Tujuan kita di sini adalah menyampaikan aspirasi kawan-kawan dengan tidak meninggalkan, kita masih di masa pandemi COVID. Lebih baik kita mencegah daripada kita terisolasi,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) hari ini bakal melakukan aksi turun ke jalan. Salah satu tuntutannya adalah meminta kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022 sebesar 7-10%.

Aksi ini serentak dilakukan ribuan buruh di depan kantor Gubernur, Bupati/Walikota di wilayah masing-masing. Di Jakarta sendiri, aksi dilakukan di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pihak KSPI menuntut kenaikan UMK 2022 hingga 10% karena berdasarkan hasil surveinya, rata-rata 60 item Kebutuhan Hidup Layak (KHL) mengalami kenaikan.

“Dari survei ditemukan yang paling mengalami lonjakan kenaikan harga adalah transportasi, terutama angkot dengan pandemi sedikit sekali yang beroperasi jadi berpindah ke transportasi online sehingga biaya transport meningkat tajam. Terus harga bahan pokok juga meningkat rata-rata 7-10%,” bebernya.

“Hari ini adalah aksi awal buruh turun ke jalan, kalau tidak didengar, itu akan ada aksi lanjutan dan puncaknya tidak menutup kemungkinan melakukan aksi pemogokan, setop produksi, tapi kita akan lihat perkembangannya,” imbuhnya.

(Jim).

Pos terkait