Pelalawan, KPonline – Dalam rangka memperkuat solidaritas dan memperluas jaringan organisasi, Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Perkebunan dan Kehutanan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PUK-SPPK-FSPMI) PT. Mitra Unggul Pusaka (MUP) menggelar rapat rutin bulanan pada Minggu, (11/5/ 2025). Acara ini berlangsung di Perumahan Tahap 2, Desa Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Rapat yang dihadiri oleh pengurus inti PUK PT. MUP, jajaran anggota, serta calon anggota ini bertujuan sebagai bentuk konsolidasi dan penyamaan visi misi organisasi. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang untuk saling berbagi informasi, memperluas pemahaman seputar peran serikat, serta mempererat tali silaturahmi antar anggota di sektor perkebunan.
Ketua PUK PT. MUP, Hatta Zega, dalam sambutannya menekankan pentingnya membangun kekompakan dan semangat kebersamaan dalam berserikat. Ia menyoroti perlunya kerja sama solid antaranggota agar serikat mampu menjadi wadah perjuangan yang efektif dan terpercaya bagi seluruh pekerja.
“Kekompakan adalah kunci utama. Serikat akan kuat jika semua anggotanya solid, saling mendukung, dan satu suara dalam memperjuangkan hak-hak buruh,” tegas Hatta.
Lebih lanjut, Hatta mendorong seluruh anggota untuk aktif merekrut anggota baru, bahkan mengusulkan metode satu anggota merekrut satu calon anggota. Langkah ini diyakininya dapat memperluas basis kekuatan serikat di kawasan Langgam, terutama di sektor perkebunan yang masih banyak pekerjanya belum tergabung dalam serikat buruh.
“Kalau setiap anggota aktif merekrut satu orang, pertumbuhan anggota akan cepat dan dampaknya luar biasa bagi kekuatan gerakan kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hatta juga menekankan pentingnya ketaatan dalam membayar iuran sebagai bentuk tanggung jawab anggota terhadap organisasi. Ia mengingatkan bahwa iuran adalah sumber kekuatan finansial serikat untuk mendanai berbagai program perjuangan, pendidikan, dan advokasi buruh.
“Tanpa iuran yang taat, organisasi akan pincang. Maka mari kita jadikan membayar iuran sebagai budaya dan komitmen bersama,” ucapnya penuh semangat.
Rapat ini juga menjadi ruang diskusi terbuka tentang harapan dan impian besar PUK PT. MUP, yaitu terciptanya kekuatan besar pekerja perkebunan melalui serikat. Dengan semakin banyaknya pekerja yang berserikat, diharapkan tidak ada lagi ruang bagi perusahaan untuk bertindak sewenang-wenang terhadap buruh.
“Dengan anggota yang banyak, kemenangan akan lebih mudah dicapai. Kita akan punya daya tawar, dan suara kita tidak bisa diabaikan,” tambah Hatta.
Kegiatan ditutup dengan sesi ramah tamah dan dialog interaktif antara pengurus dan anggota. Acara ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi yang terus berlanjut, memperkuat posisi FSPMI sebagai representasi perjuangan buruh di akar rumput, khususnya di wilayah Langgam dan sekitarnya.
Penulis, Ilham ( Kontributor PUK PT. MUP Langgam )
Photo, dokumentasi PUK PT. MUP