Polemik Penggunaan Anggaran Meeting Tahunan IMF – Bank Dunia

Jakarta, KPonline – Anggaran Pertemuan Tahunan Dana Moneter International (IMF)-Bank Dunia atau IMF-World Bank Annual Meeting 2018 menuai polemik.

Sejumlah pihak mengkritik penggunaan anggaran banyak bermunculan karena dinilai terlalu mewah hingga jumlah dana yang harus dikeluarkan.

Bacaan Lainnya

Salah satunya adalah Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli. Dia mendesak agar pemerintah menghemat biaya pertemuan IMF.

Penghematan ini Rizal sebagai bentuk keprihatinan atas bencana yang melanda Lombok, Palu, dan Donggala.

Baca juga: “Katanya IMF dan Bank Dunia Harus Dibuang. Tetapi Sekarang Disayang-Sayang…”

“Kami sedih sekali, kok dalam suasana keprihatinan, bencana di Donggala, Palu, Lombok, kok semangat kemewahannya ini luar biasa,” ujar Rizal.

“Kita ini negara yang lagi susah, yang lagi banyak bencana. Jangan dong. Kasih tunjuk bahwa kita prihatin,” ucapnya.

Ketua Panitia Nasional IMF- World Bank Annual Meeting, Luhut Binsar Pandjaitan pun turut angkat suara terkait anggaran dana yang banyak diributkan.

Menurut Luhut, untuk menyelenggarakan acara tersebut, APBN 2018 memiliki plafon sebesar Rp 855,6 miliar. Sementara hingga kini, dari jumlah plafon itu, dana yang telah digunakan adalah sebesar Rp 566 miliar.

Baca juga: Menyikapi Dimulainya Sidang Tahunan IMF – Bank Dunia , Gerakan Rakyat Sampaikan 11 Tuntutan

Nominal Rp 556 miliar itu digunakan untuk penyelenggaraan karena Indonesia telah didaulat sebagai tuan rumah.

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada April lalu menyebut ada dana lain di luar dari plafon APBN, yakni dana yang digunakan untuk infrastruktur sebesar Rp 4,9 triliun.

Dana tersebut digunakan untuk pembangunan underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung.

Selain itu ada pula anggaran pembelanjaan langsung (direct spending) dengan biaya operasional mencapai Rp 1,1 triliun.

Versi Jokowi

Presiden Jokowi mengatakan penggunaan dana anggaran IMF di Bali tidak khusus hanya untuk jalannya acara.

Melainkan, dana juga turut dialokasikan untuk pembenahan infrastruktur penunjang bagi Bali selaku tempat terselenggaranya acara.

Baca juga: Majukan Perjuangan Rakyat Melawan Imperialisme dan Bubarkan IMF-WB

“Anggaran itu dipakai untuk memperluas apron Bandara Bali, membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan jika biaya untuk para partisipan yang hadir tidak turut ditanggung.

“Mereka (partisipan IMF) membiayai dirinya sendiri kok. Hotel juga bayar sendiri, makan juga bayar sendiri,” ujar Jokowi.

Jika peserta bayar sendiri, pertanyaannya, untuk apa anggaran yang disediakan 855 milyar dan konon sudah digunakan itu, dana yang telah digunakan adalah sebesar Rp 566 miliar?

Pos terkait