Peserta Rakernas II SPL FSPMI 2023 Sempatkan Kunjungi Kawasan Bedugul Bali

Bali, KPonline – Usai melaksanakan Rapat Kerja Nasional II Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) pada Kamis – Sabtu, 18 – 20 Mei 2023 yang bertempat di Kuta Paradiso Hotel Bali, peserta melakukan perjalanan wisata air ke Ulun Danu Beratan, Candi Kuning Tabanan (kawasan wisata Bedugul) Bali.

Candi Kuning Tabanan biasa dikenal kawasan Bedugul sendiri punya sejarah bagi warga Bali. Menurut guide wisata, Mbok Sindy yang mendampingi peserta dari Hotel hingga kawasan Bedugul disampaikan bahwa nama Bedugul berasal dari kata Bedug dan Kul-kul (Kentongan) maka tidak heran jika di Tabanan Bali ada 2 keyakinan yang dianut masyarakat yaitu Islam dan hindu hidup berdampingan sejak dulu kala.

“Ada masjid yang cukup besar untuk umat muslim dan pura bagi umat hindu berdampingan,” katanya.

Dari penelusuran Koran Perdjoeangan, hingga saat ini belum ditemukan sumber pasti mengenai tahun pendirian Pura Ulun Danu. Satu-satunya sumber yang dapat ditemukan adalah berdasar pada Lontar Babad Mengwi.

Dijelaskan dalam babad Mengwi bahwa sebelum mendirikan Pura Taman Ayun, pendiri Kerajaan Mengwi, I Gusti Agung Putu, telah mendirikan Pura dipinggir Danau Beratan. Tidak disebutkan secara spesifik kapan tepatnya Pura Ulun Danu didirikan.

Lontar hanya menyebutkan bahwa Pura Taman Ayun didirikan pada hari Anggara Kliwon Mendangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa, atau 1556 Saka (1634 Masehi). Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa pendirian Pura Ulun Danu dilaksanakan sebelum tahun 1556 Saka (dikutip dari Wikipedia.org).

Untuk mengunjungi pura yang berada di tengah danau ini kita harus menggunakan perahu yang sudah tersedia di tepi danau.

Selain mengunjungi Pura inti yang berada di tengah danau, kita dapat mengunjungi bangunan pura lainnya karena seperti pura-pura yang ada di Bali pada umumnya, Pura Ulun Danu dibagi menjadi tiga bagian yaitu halaman luar, tengah, dan halaman dalam. (Yanto)