Perppu Cipta Kerja akan Dipaksakan Jadi Undang-Undang, Pekerja ini Bergulingan di Jalan Raya

Sidoarjo, KPonline – Jarwo (37 Tahun), seorang pekerja di salah satu perusahaan di Sidoarjo, dikabarkan bergulingan di jalan raya pada Kamis (17/03/2023), tepat tengah malam.

Dari keterangan saksi mata di lokasi kejadian, Jarwo saat itu melintas di Flyover Masangan Sidoarjo dengan mengendarai sepeda motor tuanya. Tepat di jalanan yang sedikit menurun, tiba-tiba ia terguling di tengah jalan dan berteriak kesakitan.

Mengetahui hal itu, warga dan rekan-rekan kerjanya yang sama-sama pulang kerja, datang menghampiri dan segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan.

Sampai di IGD Rumah Sakit Islam Siti Hajar dan mendapatkan penanganan. Kondisi Jarwo pun akhirnya stabil, tidak ada luka serius dan bisa memberikan keterangan.

“Ini semua terjadi gara-gara Perppu Cipta Kerja yang dipaksakan untuk menjadi Undang-undang,” tuturnya sambil meringis.

Awak media pun tertarik mengorek ucapannya yang sangat janggal untuk lebih jelasnya.

“Jadi gini, saat itu saya pulang kerja mengendarai motor, sampai di dekat lokasi ada dua orang pengendara jatuh. Saya spontan bilang hati-hati ke mereka. Ternyata di jalanan yang menurun itu, gantian saya yang terjatuh bergulingan. Ada ceceran oli yang membuat motor saya terpeleset,” tuturnya pelan.

Saat ditanyakan apa hubungannya dengan Perppu Cipta Kerja yang akan ditetapkan menjadi UU. Ia menjawab spontan.

“Masak tidak paham. Saya ini pekerja korban kecelakaan kerja yang ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan. Tapi saat ini saya juga korban Omnibus Law Cipta Kerja, terus yang nanggung nasib saya dan keluarga saya siapa?” keluhnya.

Tak urung pernyataan Jarwo ini membuat beberapa rekan kerja dan perawat yang mendampingi tersenyum hingga garuk-garuk kepala.

“Apa saya salah? Sakitnya jadi korban kecelakaan akan hilang beberapa hari lagi, tapi sakitnya akibat Omnibus Law Cipta Kerja akan menurun hingga anak cucu kelak. Saya memang sakit, tapi saya lebih sakit kalau UU itu tidak dicabut,” kata Jarwo geram. (Mbah Cokro)