Pengabdian Guru Honorer di Ujung Timur Kuningan

Kuningan, KPonline – Virus corona yang mematikan tidak memandang siapa korbannya. Tua, muda, miskin, maupun kaya. Cukup sedih melihat keadaan negeri ini yang memang beragam kemelut. Ada yang cuek, ada yang ketakutan, ada yg panik, serta bingung..Apalagi, ada daerah yang melakukan lockdown.

Situasi ini membuat Rica Herawati, seorang Guru Honorer K2 dari Kabupaten Kuningan Wilayah Kuningan Timur; merasa sedih bercampur bingung. Karena terkena imbas dari dampak virus corona 19 yang sedang meluas ini.

Sekolah ditutup untuk sementara. Maka is harus melakukan mengajar melalui media medsos atau istilah kerennya daring. Yang menurutnya kurang efektif. Karena sebagian dari anak didiknya tidak memiliki HP atau laptop.

Hal lain, pastinya membutuhkan tambahan pengeluaran untuk membeli kuota yang meningkat.

Imbas dari Covid 19 pekerjaan suaminya pun terganggu. Pekerjaan suami Ricca adalah seorang buruh bangunan yang gajinya seminggu sekali. Karena didaerah tempatnya bkerja sudah banyak korban kasus Covid 19, akhirnya pekerjaannya dihentikan dengan waktu yang tidak ditentukan.

Ketika pemerintah Kabupaten Kuningan, kecamatan, desa, TNI, dan Kepolisian untuk membuat posko covid 19 yang bertujuan untuk memeriksa dan menyemprot kendaraan dan para pemudik yang melonjak tinggi karena ketakutan akan virus covid 19 ini.

Ricca Herawati pun terpanggil untuk memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Kuningan. Ia berpartisipasi menjadi petugas pemantau menjalankan tugas piket sebagai relawan di posko covid 19

Lokasi yang lumayan jauh dari rumah. tepatnya di gedung mini market MAHKOTA di perbatasan Kec. Cibeureum – Cibingbin di Kabupaten Kuningan Timur. Perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Walaupun beresiko tinggi tertular virus Covid 19 tersebut, tidak mengurangi semangat melakukan kegiatan sebagai relawan di posko tersebut. Semua demi tidak tersebarnya virus covid 19 di Kabupaten Kuningan khususnya di wilayah perbatasan Ujung Timur.

Harapan guru Honorer ini, semoga virus covid 19 segera hilang dari muka bumi. Sehingga tidak akan lagi melihat jatuh korban yg lebih banyak lagi kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tetapi kita juga harus berikhtiar, agar mata rantai virus covid 19 hilang dan terputus. Jangan lupa sholat 5 waktu, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, makan makanan yg bergizi dan terpenting tetaplah berfikiran positif supaya tidak mudah sakit.