Pangkorda Garda Metal Bandung Raya : Aksi Mogok Daerah Besok Jangan Ada Indikasi Politik

Bandung, KPonline – Garda Metal FSPMI Bandung Raya (GMBR) pada aksi AGRESI, Selasa (10/3/2020), ikut mengawal kegiatan rapat akbar sebagaimana peran Garda Metal adalah garda terdepan dalam setiap kegiatan aksi yang dilakukan oleh organisasi, dalam hal ini Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Dimana Serikat Pekerja yang tergabung dalam wadah AGRESI salah satunya adalah FSPMI.

Pangkorda Garda Metal FSPMI Bandung Raya, Yayan Mulyana turut serta membakar semangat peserta aksi yang hadir pada kegiatan rapat akbar ini.

Bacaan Lainnya

Yayan mengatakan, dalam orasinya di atas mobil komando, tidak ada kata lain selain niatkan untuk melawan dan menolak mengenai Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law yang akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, menurut dia, aksi mogok massal pada hari Kamis besok, adalah aksi yang harus dilakukan secara massif.

“Hari Kamis besok kita pastikan bahwa mesin-mesin produksi mati dan kita turun kejalan dan apabila ada buruh yang tidak ikut mogok kerja semoga Alloh memaafkan kalian,” serunya.

Ia juga menekankan bahwa aksi mogok daerah ini jangan ada indikasi politik untuk kepentingan segelintir orang.

Selain Pangkorda Garda Metal Hadir pula Djuanda selaku Perangkat Cabang (PC) Serikat Pekerja Logam (SPL) FSPMI Bandung Raya. Dalam orasinya dia menjelaskan dampak buruh RUU Omnibus Law tidak hanya buruh yang merasakan, tetapi juga masyarakat luas.

“Ketika Undang-Undang ini disahkan maka dampaknya bukan hanya buruh yang akan merasakan tetapi semua masyarakat akan merasakan efeknya mulai dari pedagang, ojeg online, guru,dan lain-lain,” tegasnya.

Sekitar pukul 13.00 WIB masa pun membubarkan diri dengan tertib. (Zenk)

Pos terkait