Pakaian bekas untuk Nunik warga Bantasari Cijambe Subang

Subang,KPonline – Adalah Asep Kahdar dan Karim Salawasna, kedua nya adalah anggota Jamkeswatch Subang, salah satu pilar organisasi buruh FSPMI Subang,

Ketika mengetahui ada postingan dari akun Dewa Dewa di salah satu group Facebook Subang pada hari kamis, 26 Mei 2022, pukul 11.30 ,

Memutuskan mengajak komunitas Menakolan Subang untuk berkerjasama memberikan donasi kepada pemilik akun facebook tersebut.

Dalam postingan berbahasa daerah Sunda akun Dewa Dewa meng informasikan, jika di artikan ke dalam bahasa indonesia, kurang lebih arti nya seperti ini ;

“Bahwa diri nya membutuhkan pakaian bekas” sebagai pengganti pempers untuk istri nya yang sedang terbaring sakit, sebelum nya istrinya sempat di rawat di rumah sakit swasta di kabupaten Purwakarta

Hal itu dengan terpaksa dia lakukan karena sudah tidak ada jalan lain, dan tidak memiliki biaya lagi untuk membeli pemfers yang baru dan pakaian bekas yang di miliki nya habis.

Setelah berkoordinasi akhirnya Asep Kahdar dari Jamkeswatch dan Iik Syariyatin selaku ketua komunitas Menakolan memutuskan membeli kebutuhan yang di perlukan seperti pamfer, tissue, dan kebutuhan lain nya serta membawa pakaian bekas untuk di berikan langsung kepada pemilik akun Dewa Dewa,

Dan setelah di konfirmasi lewat What apps pemilik akun tersebut ternata bernama asli Dedi, dan istrinya yang sedang sakit bernama Nunik Leviyani Putri yang asal nganjuk jawa tengah,

Dan sekarang mereka berdua beralamat di Bantarsari RT 03 RW 01 Bantarsari Kecamatan Cijambe Subang

Ketika di konfirmasi oleh tim KPonline, Dedi juga menyampaikan bahwa dia sangat membutuh kan sekali pakaian bekas tersebut secepatnya.

Dan akhirnya di sepakati tepat pukul 21.15 Wib, Kamis malam kedua tim relawan tersebut berangkat menuju ke rumah Dedi di Bantasari Subang dan tiba sekitar pukul 22.00 wib.

Di ketahui dari resume medis rumah sakit yang menangani Nunik menderita sakit tumor intra abdomen, dan kondisi nya sangat memprihatinkan, selain merasakan sakit yag di alami, tubuh nya terlihat yang lemas sekali karena tidak ada asupan makanan yang cukup selama tiga hari,

Juga di dapati di bagian perut nya sebelah kiri mengalami kebocoran sehingga harus di bantu dengan alat penampung begitu pula ketika
melakukan aktifitas buang air kecil atau besar.

Dan pakaian bekas pengganti pamfers yang di butuhkan dedi itu adalah untuk membersihkan atau untuk membalut karena sekalipun menggunakan alat penampung tetap saja jika buang air kecil atau besar tidak tertampung dan meluap .

Ketika di tanya pendapatnya oleh Tim KPonline, di sampaikan oleh Asep Kahdar ketika melihat kondisi Nunik bahwa ;

“Hal penting pertama yang dilakukan saat ini sebelum Kontrol kembali tanggal 31 Mei 2022 ke rumah sakit, adalah berkoordinasi dengan Pasilitas kesebatan terdekat , dalam hal ini Puskesmas Tanjungwangi Subang agar bisa menangani Nunik di rumah nya, agar pisik nya tidak semakin melemah karena tidak ada nya asupan makanan Selama tiga hari ”

” Selanjutnya di karenakan Dedi juga sudah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan, di sarankan untuk berkoordinasi dengan aparat desa setempat,

“Supaya bisa membantu menyediakan sarana dan prasarana, dan mobil ambulance, selain meringankan biaya kedua pasangan suami istri tersebut, juga Nunik bisa melakukan kontrol ke rumah sakit di kabupaten Purwakarta, dan rencana rujuk ke rumah sakit Bandung “.

Di sampaikan juga oleh Nana salah satu warga kepada tim KPonline; pihak aparat atau pengurus setempat sudah melakukan koordinasi dengan warga menggalang dana untuk meringankan beban Nunik yang sedang Sakit.

” Saya mengucapkan terima kasih kepada tim Jamkeswatch Subang yang sudah jauh jauh datang dari patok beusi Subang dan bersama Komunitas Menakolan Subang yang telah memberikan donasi kepada istri saya, dan juga pengurus lingkungan yang telah membantu,

” Semoga kebaikan nya mendapat pahla dari yang maha kuasa”

” Namun jika boleh meminta bantuan lain nya, saya juga berharap apabila nanti istri saya di rujuk ke rumah sakit Bandung,

” Saya ingin ada relawan atau aparat desa yang mau ikut serta mendampingi, karena saya kurang paham mengurus administrasi KIS PBI JKN dan dan kerepotan jika di lakukan sendirian ” kata Dedi kepada Tim KP online.

” In shaa Allah kata Iik Syariyatin, Kami hari jumat pagi, Besok jumat saya akan datang lagi kemari, untuk membantu berkoordinasi dan dengan puskesmas tanjung wangi agar bisa membantu dan menangani nunik di rumah aldan supaya Nunik tidak tambah lemas ”

Tepat pukul 23.00 Wib, setelah Iik Syariyatin menyampaikan pendapatnya kepada Tim KPonline Subang, Kedua tim JamkesWatch Subang dan Komunitas . Menakolan Subang meninggalkan desa Bantar sari Kecamatan Cijambe Subang.

Kontributor Subang

Penulis : AapKasep
Fhoto. : Kareem