Muhammad Nur Yasin Paparkan Konsep Pengembangan Organisasi Dalam Rakernas SPDT FSPMI

Jakarta, KPonline – Rapat Kerja Nasional SDPT FSPMI menghadirkan beberapa narasumber handal di setiap sesinya yang bisa dijadikan rujukan dalam berorganisasi. Satu diantaranya adalah dari DPP FSPMI sendiri, yaitu direktur Pengembangan Organisasi, Muhammad Nur Yasin.

Dalam melakukan pengembangan dan rekrutmen anggota harus memiliki konsep yang jelas serta kemampuan dalam mengorganisir sekelompok orang. Yasin hadir menjawab semua itu, memberikan pembekalan untuk peserta Rakernas sektor transportasi ini.

“Dalam pemahaman sederhananya kita ini sedang menabur benih, taburkan sebanyak mungkin, maka dari sekian banyak benih yang ditabur pastilah ada yang akan tumbuh dan berkembang,” ujarnya

Tidak perlu putus asa, menjadi suatu hal yang biasa mengalami pasang surut dalam proses pengembangan organisasi. Namun demikian Yasin menyampaikan ada hal hal yang perlu digarisbawahi dan diperhatikan terkait konsep pengembangan organisasi ini.

Hadirnya perwakilan komunitas transportasi online dari beberapa kota di Indonesia merupakan bibit bibit baru yang bisa digarap dalam proses pengembangan organisasi serikat pekerja SPDT FSPMI kedepan.

Yasin memaparkan konsep strategi pengembangan yang bisa dijadikan acuan melangkah bagi PUK SPDT FSPMI untuk terus melebarkan sayap organisasi.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat kelompok jaringan seluas luasnya dan sebanyak banyaknya. Langkah ini menjadi penting karena dari kelompok jaringan ini kemudian bisa diklasifikasikan sebagai target pengembangan (misal kelompok pekerja driver online).

Langkah selanjutnya menentukan konsep, pasar pekerja seperti apa yang akan diolah sebagai target pengembangan dan rekrutmen. Setelah terkonsep maka segera dibentuklah koordinator nasional atau pusat untuk terus melakukan organisir, dimana dibawahnya juga perlu dibangun tim tim proyek pengembangan diseluruh aspek yang menjadi target pengembangan.

Karena berdasarkan pengalaman yang dialami Yasin keliling di Indonesia banyak sekali peluang untuk melakukan pengembangan dan potensi penambahan anggota namun hanya menghasilkan anggota yang sedikit.

Seperti yang dialami oleh beberapa PUK SPDT FSPMI saat ini, awalnya banyak yang minat bergabung menjadi anggota namun belakangan hilang satu per satu terkait pemahaman yang kurang mereka mengerti tentang pentingnya bergabung dalam serikat pekerja bagi perjuangan driver ojek online. Terutama saat ini terkait regulasi dan kepastian legalitas di mata hukum.

Setelah memiliki jaringan koordinator yang jelas maka sangat perlu dilakukan langkah kontrol progress, sampai sejauh maka proses yang dicapai dalam perjalanan rekrutmen. Sekaligus dilakukan evaluasi rutin per 4 bulan misalnya.

Setelah ada pencapaian hasil dalam pengembangan dan rekrutmen anggota hal terpenting dalam strategi pengembangan adalah melakukan maintainance terhadap jaringan yang sudah dibuat.

Misal adanya PUK dan anggota baru yang berhasil dibentuk, inilah yang sangat butuh pendampingan dalam menjalankan organisasi sehingga tidak salah langkah dalam mengambil kebijakan organisasi. (Jim)