Mudik Lebaran Ala Mbok Yem, Penjual Pecel di Puncak Gunung Lawu

Magetan, KPonline – Bagi para penggiat alam bebas atau pendaki gunung Lawu nama Mbok Yem sudah tak asing lagi, video Mbok Yem pemilik warung tertinggi di Indonesia yang ditandu turun gunung viral diberbagai media sosial. Ternyata Mbok Yem turun gunung dengan ditandu untuk mudik lebaran.

Saat perjalanan mudik, Mbok Yem ditandu turun gunung. Tradisi Mbok Yem mudik turun gunung dilakukan setiap tahun.

“Mbok e (Mbok Yem) kemarin turun sama saya juga. Betul itu kemarin momen setahun sekali turun gunung, momen mudik Lebaran,” ujar Sujarwo, salah satu pria dalam video yang ikut mengusung Mbok Yem dengan tandu, dikutip dari detikJatim, Minggu (1/5/2022).

Saat itu, kata Sujarwo, dirinya bersama tiga teman pria lainnya bergantian mengusung Mbok Yem menggunakan tandu. Hal ini dilakukan pada Rabu (27/4) yang lalu. Sujarwo menyebut tiga teman lainnya yang ikut mengusung Mbok Yem yakni Giyar, Paidi dan Saelan.

“Kemarin itu Rabu 27 April 2022 berangkat turun sekitar pukul 04.00 WIB saya bersama tiga teman bergantian,” kata Sujarwo.

Sujarwo mengatakan, saat berangkat mudik turun gunung itu, kebetulan ada salah satu pendaki yang mengabadikan momen dengan merekam video.

“Kemarin ada pendaki yang turun juga yang ambil video, kalau kita ndak sempat,” terang Sujarwo.

Dalam perjalanan turun gunung tersebut ditempuh hanya dalam waktu sekitar 4 jam. “Sekitar 4 jam perjalanan,” tandasnya.

Sebelumnya video Mbok Yem yang sedang diusung dengan tandu turun gunung viral di aplikasi percakapan WhatsApp dan media sosial Instagram. Dalam video berdurasi 28 detik itu tampak Mbok Yem sedang duduk di atas tandu yang diusung dua pria. Mbok Yem mengenakan baju hitam dan berkerudung pink tampak santai duduk di atas tandu.

Sedangkan dua pria terlihat mengusung tandu yang terbuat dari bambu yang diduduki Mbok Yem. Mereka berusaha menahan keseimbangan tubuh dan menapakai jalanan yang terjal dan menurun.

Selain dua pria yang mengusung tandu Mbok Yem, terlihat ada dua pria lain berjalan di antara mereka. Mereka bergantian mengusung tandu.

Hal ini dibenarkan oleh salah satu anggota Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penjelajah Alam Kaonak, Agatha Ami Bayu Komala yang juga salah satu pekerja PT.Mattel Indonesia ini kepada koran perdjoeangan (3/5/2022) mengatakan dirinya sangat akrab dengan mbok Yem karena setiap dirinya melakukan pendakian gunung Lawu selalu makan pecel buatan mbok Yem.

“Benar, mbok Yem setiap tahun melakukan mudik lebaran, karena keseharian mbok Yem tinggal dan berjualan di puncak gunung Lawu, baru turun gunung saat lebaran tiba,” kata Agatha

Agatha Ami Bayu Komala merupakan salah satu anggota Kaonak yang sangat aktif melakukan pendakian gunung, bahkan gunung Lawu merupakan gunung yang paling sering ia kunjungi. (Yanto)