Menulislah Apa Yang Ada di Pikiran, Bukan Memikirkan Apa Yang Ditulis

Batam,KPonline – Wakil Presiden FSPMI yang juga ketua bidang infokom KSPI, Kahar S Cahyono dalam paparannya di pelatihan media dan web di Batam, Kamis (18/1/18) mengungkapkan bahwa sudah menjadi kewajiban anggota FSPMI untuk menyuarakan setiap perjuangan buruh agar semangat tersebut di ketahui dan di tularkan kepada orang lain. Ia berharap agar buruh khususnya yang ada di Batam tumbuh kesadaran akan pentingnya media sebagai alat perjuangan.

“ Menulislah apa yang ada di pikiran, bukan memikirkan apa yang di tulis” Ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Kahar lantas mengutip sebuah kalimat yang di ucapkan oleh Pramoedya Ananta Toer yang mengatakan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian

“ Kita hari ini boleh jadi sebagai buruh, berjuang untuk kesejahteraan buruh, akan tetapi selama tidak kita tulis, sepuluh atau dua puluh tahun lagi akan hilang begitu saja” Jelasnya.

“ Demikian juga sebaliknya jika kita tulis apa yang kita perjuangkan sekarang niscaya akan abadi sepanjang sejarah, bahkan hingga ratusan tahun mendatang”

Banyak orang mengatakan untuk menulis dengan baik maka harus juga membaca dengan baik. Dan memang itu benar.
Pram sudah menghasilkan banyak sekali karya. Dari catatan Wikipedia, ada sekitar 50 karya Pram, dan karya Pram tersebut sudah diterjemahkan ke 41 bahasa.

Pram memang benar ketika ia menulis; orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Dan kita tahu, Pram tak pernah hilang dari sejarah, karena karya-karyanya akan terus dibaca. Kata-katanya terus menjadi inspirasi dan penyemangat

Kontributor Batam : Minto

Pos terkait