Latih Kemampuan Pengambilan Gambar, Iwan ‘Jaket Ijo’ Jelaskan Materi Fotografi

Bogor, KPonline – Media sosial menciptakan internet sebagai wadah untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi. Informasi yang didapat pun tidak hanya berisi kejadian di sekitar masyarakat.

Media sosial kini sangat dijunjung tinggi oleh generasi milenial. Mengapa demikian? Karena tak hanya berfungsi sebagai penyedia informasi semata. Yang menjadi sorotan saat ini, justru dimanfaatkan oleh sebagian generasi milenial sebagai sarana mengekspresikan diri.

Dalam hal ini tentunya perlu diperhatikan juga, teknik pemotretan gambar dan pengambilan video.

Iwan Budi Santoso, atau yang biasa dikenal “Iwan Jaket Ijo” salah satu fasilitator agenda Pendidikan Media PP SPEE FSPMI di Cisarua Bogor (26/08/2023) menyampaikan bagaimana seorang jurnalis perlu “epic” dalam pengambilan foto dan videografi.

Dalam teorinya fotografi sendiri adalah pembuatan gambar dengan menggunakan lensa dan film atau pelat peka cahaya.

Ada beberapa istilah dalam fotografi :

1. Aperture, yaitu pengaturan cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor. Diatur dengan menggunakan huruf F. Semakin banyak angkanya, semakin sedikit cahaya yang masuk.

2. Shutter Speed, yaitu alat dikamera yang bekerja dengan membuka dan menutup mengatur kecepatan agar cahaya masuk.

3. ISO, adalah ukuran kepekaan sensor terhadap cahaya. Pada masa kamera film dulu, ISO dikenal juga sebagai ASA.

Iwan juga mempraktekkan, cara pengambilan gambar dari berbagai sudut pandang.

“Jangan pernah takut memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari pengambilan objek yang sejajar, dari atas, bawah, samping sampai ke sudut pandang ekstrim,” ujarnya.

Slogan dia adalah “kamu punya kamera, kamu punya kuasa.” Berbagai penjelasan tentang teknik potret dan shoot video dijabarkan. Sampai praktek langsung dilakulan oleh para peserta yang hadir.

Pendidikan media ini tak lain mengasah kembali kemampuan seseorang yang nantinya akan fokus di bidang media. Akhir sesi, hasil kerja peserta dipublikasikan.

Salah satu milenial SPEE dari PUK PT. Epson Batam Alfian mengatakan bahwa pendidikan media ini cukup menarik juga seru dan merefresh ilmu yang sudah ada.

“Namun pelatihan selanjutnya kembali, semoga bisa lebih preparing dalam waktu dan alat yang harus disiapkan. Agar waktu 3 hari bisa langsung maksimal pengaplikasiannya,” kata Alfian.

Agenda ditutup oleh Suherman, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PP SPEE FSPMI dan simbolis pembagian sertifikat pendidikan. “Ini sebagai evaluasi kita, pelatihan selanjutnya akan kita libatkan banyak milenial. Agar semakin banyak kader fokus di bidang media,” ungkap Suherman. (Mia)