Kuliner Legendaris Asal Pracimantoro yang Memanjakan Lidah

Wonogiri, KPonline – Pracimantoro mempunyai banyak kuliner legendaris, salah satunya puli tempe, yang menjadi favorit para pelanggan warung wedangan atau angkringan. Kuliner berbahan beras dan kedelai ini banyak ditemui di angkringan atau warung-warung makan pada sore hingga malam hari.

Di warung-warung makan di Pracimantoro, Puli tempe biasanya menjadi menu pendamping makanan utama, entah sebagai appetizer atau dessert, hidangan pembuka atau penutup. Tetapi tak jarang pula tempe menjadi hidangan yang berdiri sendiri. Artinya puli tempe bisa dimakan tanpa perlu hidangan utama.

Hal itu seperti disampaikan salah satu penjual puli tempe di Pracimantoro, Sulastri, Sabtu (13/4/2024). Puli tempe selalu menjadi menu favorit bagi pembeli atau pelanggan di warungnya yang terletak di Pasar Pracimantoro itu.

“Enggak mesti, kadang dimakan sebelum makan nasi, ada juga sesudah makan nasi. Terserah, sesuai selera saja,” kata Sulastri

Lebih lanjut Sulastri mengatakan mengenai kuliner legendaris Pracimantoro, puli tempe. Dia menjelaskan puli tempe sebenarnya dua makanan terpisah, yaitu puli dan tempe.

Puli merupakan makanan yang dibuat dari beras. Di warung makannya itu, puli tempe tak hanya direbus, tetapi juga digoreng. Sedangkan tempenya merupakan tempe bacem berbahan dasar kedelai.

Kalau dimakan terpisah, sebenarnya bisa-bisa saja. Tetapi lebih nikmat dimakan barengan. “Jadi puli dan tempe bacem digabung, lalu dimakan jadi satu. Orang-orang biasanya begitu,” jelas dia.

Sementara untuk tempe bacem, ia menyediakan sekitar 200 potong. Sulastri biasanya menggoreng puli dan tempe dua sesi. Sesi pertama separuh, sesi kedua separuh. Proses pembuatan puli dan tempe bacem itu pun menurutnya tak terlalu ribet dan lama.

Masing-masing hanya membutuhkan satu jam untuk menjadi makanan yang siap dihidangkan. Harga keduanya pun sama, yakni Rp2.000/tiga potong. “Puli tempe itu jajanan yang sudah ada sejak dulu di Pracimantoro. Ini banyak dijual di warung-warung,” ucapnya.

Salah satu pembeli di warung Sulastri, Yanto mengakui jajanan tradisional ini menjadi hidangan favorit jika berkunjung ke Pracimantoro. Pria asal Bekasi itu menyebut meski bisa dimakan secara terpisah, biasanya ia makan hidangan itu satu paket, puli dan tempe bacem digabung. (Yanto)