Kota Medan Banjir, JAKA : Kami Prihatin

Medan, KPonline – Hujan yang terus-menerus turun menimbulkan kebanjiran di berbagai titik di kota Medan Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020).

Genangan air di duga datang dari luapan air sungai setelah berhari hari di guyur hujan yang menyebabkan beberapa titik seperti kp lalang, tanjung selamet, Deli tua terendam air setinggi dengkul kaki sampai setinggi atap rumah.

Bacaan Lainnya

Melihat banjir yang dalam beberapa hari belakangan ini menggenangi beberapa kota di Sumatera Utara, Jaringan Pemerhati Lingkungan dan Kegiatan Alam (JAKA) Provinsi Sumatera Utara melalui Ketuanya Zamroni Hidayat ucapkan prihatin atas bencana dan kondisi alam yang di alami di musim penghujan ini.

Zamroni mengatakan agar masyarakat tetap waspada, mengingat air yang datang berasal dari luapan air sungai setelah di guyur hujan.

“Kami mengucapkan prihatin dan selalu waspada bagi masyarakat yang bermukim di sekitaran sungai dan dataran rendah karena genangan air tidak bisa di duga datangnya. Apalagi di musim penghujan dan melihat kondisi alam kita saat ini” ucapnya

Di tempat terpisah, Afriyansyah yang merupakan sekretaris JAKA mengatakan hal ini terjadi karena kelalaian dan ketidak pedulian atas akibat dan dampak oleh kita sendiri.

“Memang tidak bisa di tolak lagi. Hutan yang gundul dan sampah yang merajalela penyebab utama banjir yang terjadi pada Jumat dini hari tadi. Bukan hanya banjir, kita memantau juga telah terjadi longsor di pertengahan jalan Medan menuju berastagi yang merenggut korban jiwa. Jika hutannya sudah gundul, dan tumpukan sampah yang merajalela, maka habislah sudah alat penahan dan penyerap air yang datang di waktu musim hujan ini.”cetusnya.

“Tanah longsor yang menyebabkan korban jiwa itu di sebabkan oleh karena tidak adalagi pohon yang mampu menyangga ketahanan tanah dan menyerap air. Artinya hutannya sudah habis.”tambahnya.

“Apalagi dalam 5 tahun belakangan ini kegiatan piknik masyarakat ramai membludak ke tempat-tempat yang bersentuhan langsung dengan alam. Maka dengan begitu juga akan bertambah volume sampah di tempat-tempat rekreasi alam. Memang ada yang teratur tentang penanganan sampah, tentu tidak semua. Luapan air di sungai-sungai kota Medan yang menyebabkan genangan air itu di duga akibat hujan di gunung, di sana sudah tak mampu lagi menahan air, makanya meluap kekota” jelasnya.

“Jelas kita sangat prihatin. Saatnya-lah kita peduli terhadap masalah yang sudah dan mungkin telah berulang-ulang terjadi. Stop penebangan pohon, buang sampah pada tempatnya karena akibatnya kita jugalah yang merasakan. Ayo giatkan penanaman pohon agar kita atau setidaknya mencegah datangnya banjir, longsor atau hal lain yang berkaitan dengan kondisi lingkungan dan kegiatan alam”seruhannya.

“Siang ini hujan turun sejak pukul 14:30 di kota Medan, Tanjung Morawa dan sekitarnya. Hal ini akan menyebabkan volume air yang terus bertambah. Kami menghimbau seluruh masyarakat Sumatera Utara tetap waspada, hindari tempat-tempat yang rawan terkena dampak hujan”tutupnya.

Pos terkait