Konsolidasi dan Penguatan Mental Anggota Menghadapi PHK

Bogor, KPonline – Dalam menghadapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dibutuhkan kekuatan mental yang cukup kuat. Tidak hanya satu atau dua orang saja yang perlu atau wajib memiliki kekuatan mental yang cukup tinggi. Akan tetapi, kekuatan mental tersebut haruslah dimiliki oleh setiap anggota serikat pekerja/serikat buruh. Sehingga, dalam menghadapi proses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), setiap anggota serikat pekerja/serikat buruh, mampu mengorganisir, minimal dirinya sendiri, sebelum mengorganisir keseluruhan anggota serikat pekerja/serikat buruh.

Seperti yang dilakukan oleh anggota dan pengurus PUK SPL-FSPMI PT. Tonggak Ampuh, serta anggota Garda Metal PUK SPL-FSPMI PT. Tonggak Ampuh, pada Minggu 22 November 2020. Mereka menggelar konsolidasi kembali, setelah sebelumnya mengikuti agenda konsolidasi di Aula Balai Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Hal ini perlu dilakukan, sehingga ada semacam pemantapan dalam menyatukan kekuatan dan pemikiran.

“Instruksi dari PC SPL-FSPMI Bogor dan Konsulat Cabang FSPMI Bogor sudah sangat jelas. Bahwa, kita tidak menginginkan adanya PHK. Kawan-kawan masih ingin bekerja. Jangan sampai ada yang “nyelonong” keluar dari barisan. Jangan ada yang menyimpang dari garis perjuangan,” tegas Mulyana, pada saat konsolidasi lanjutan.

“Jangan sampai hal ini (PHK Massal), hanya sebagai cara untuk pemberangusan serikat pekerja. Setelah kawan-kawan keluar dari pabrik, lalu masuklah pekerja-pekerja baru, dengan upah yang lebih rendah,” ujar Mulyana, Ketua Divisi Aksi Garda Metal Bogor.

“Pimpinan Cabang SPL FSPMI Bogor beserta Konsulat Cabang FSPMI Bogor mendukung teman-teman semua. Bahkan, Pemerintahan Desa pun mendukung perjuangan kawan-kawan semua. Jadi jangan sampai ada, kawan kita yang akan menyimpang ditengah jalan perjuangan,” lanjut Mulyana. (RDW)