Konsistensi Perjuangan Seorang Buruh Kantoran

Bandung, KPonline – Mungkin kita sulit menemukan seorang pekerja kantoran yang pendapatannya sudah berada di atas UMR, namun masih saja konsisten berjuang untuk membela kaum menengah ke bawah.

Mereka yang terbiasa nongkrong di Coffee Shop, belanja di Mall dan traveling keluar kota bahkan luar negeri, cenderung merasa nyaman dan tidak terlalu peduli dengan politak politikan, untuk bersosialisasi sesama tetangga saja bisa dihitung dengan jari.

Namun tidak bagi Prana Rifsana, pensiunan karyawan Bank yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan di Kota Bandung tersebut, sejak masuk bekerja di salah satu Perbankan tahun 1996 dan diangkat menjadi karyawan tetap di tahun 1997. 2 (dua) tahun berikutnya sudah mendirikan Serikat Pekerja bersama dengan rekan rekan kerjanya yang jabatannya jauh lebih tinggi.

Seorang Ayah dari 2 (dua) anak ini seperti tidak peduli dengan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ketika aktif mendirikan Serikat dan berjuang membela anggotanya di saat baru memiliki jabatan paling rendah di salah satu Bank.

Orang menyebutnya “Pasukan Putih Biru” layaknya anak SMP, karena saat itu di level staff diwajibkan menggunakan seragam putih biru dan dasi berlogo perusahaan, berbeda dengan level level officer, manager hingga Head yang dibebaskan.

Ketika hampir 25 (dua puluh lima) tahun mengabdi di salah satu Bank, Prana dipilih menjadi Ketua Umum Serikat Pekerja Bank Permata selama 3 (tiga) kali kepengurusan.

Kiprah Prana tidak hanya di kalangan internal perusahaan, Prana pun mendirikan organisasi non Federasi antar Serikat Pekerja Perbankan, Indonesian Banking Union yang beranggotakan 17 Serikat Pekerja Perbankan di tahun 2009 dan JARKOM SP Perbankan yang beranggotakan 22 Serikat Pekerja Perbankan di tahun 2017.

Prana pernah memimpin aksi memperjuangkan Upah Minimum Sektoral Perbankan, hingga melakukan aksi di depan Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta dan Balai Kota.

Memang perjuangan saat itu belum memperoleh hasil yang diinginkan, namun mengkoordinir 22 anggota Serikat Pekerja Perbankan turun aksi panas-panasan menjadi peristiwa langka saat itu. Bahkan perjuangan tersebut cukup viral di media, dimana ditemukan fakta bahwa gaji karyawan Bank lebih rendah dari gaji karyawan Indomaret, hingga Gubernur Bank Indonesia saat itu tidak bisa berkata apa-apa saat dikonfirmasi oleh wartawan.

Setelah mengambil pensiun dipercepat dari Bank perusahaan tempat bekerjanya, Prana full tinggal di Kota Bandung dan bekerja disalah satu perusahaan financial technology di Kota Bandung dan langsung mendirikan Serikat Pekerja Jasa Keuangan dan hingga saat ini menjadi Ketua Umum.

Konsistensi perjuangannya yang dilakukan sejak tahun 1999 kini naik level dengan dipercaya menjadi Ketua Exco Partai Buruh Kota Bandung periode 2021 – 2026.

Menjelang Pemilu 2024 di gelar, Partai Buruh Kota Bandung telah menunjukkan keseriusannya dalam memenangkan kontestasi, dimulai dengan memenuhkan kepengurusan hingga 30 (tiga puluh) kecamatan di Kota Bandung dan lolos verifikasi administrasi dan verifikasi factual yang dilakukan oleh KPUD Kota Bandung.

Dan pada saat pendaftaran Bakal Calon Legislatif-pun Partai Buruh Kota Bandung telah mengisi penuh 50 (lima puluh) kursi Bacaleg yang siap bertarung di Pemilu 2024 nanti.

Prana, Pria berkacamata tersebut pada saat yang sama juga maju untuk mencalonkan diri menjadi Bacaleg DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan 1 Kota Bandung dan Kota Cimahi, Prana memiliki keyakinan bahwa Partai Buruh di Kota Bandung yang tidak memiliki Bacaleg artis atau tokoh sekalipun, akan mampu memperoleh 9 (Sembilan) kursi di DPRD Kota Bandung, 2 (dua) kursi di DPRD Provinsi dan 1 (satu) kursi di DPR RI, hingga mengantarkan Partai Buruh lolos parlementary threshold 4 persen.

Hegemoni kaum pemilik modal yang telah menguasai parlemen dan pemerintahan, bagi Prana sudah cukup waktunya untuk diseimbangkan dengan hadirnya Partai Buruh, Partai Klas Pekerja yang didalammya terdiri dari Kaum Buruh, Tani, Nelayan, Miskin Kota, Pemuda dan Kaum Klas Pekerja lainnya.

Prana dan pengurus Exco Kota Bandung serta Bacaleg Bacalegnya siap menghadapi pertarungan kelas pada Pemilu 2024. (Drey)