Jelang Aksi 10 November, Buruh Longmarch dari Berbagai Kota Menuju Jakarta

Jakarta, KPonline – Ratusan aktivis buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan longmarch menuju Jakarta dari berbagai Kabupaten/Kota untuk mengikuti aksi unjuk rasa di Balai Kota dan Istana Negara pada 10 November 2017. Dalam melakukan longmarch, para buruh berangkat dari berbagai titik keberangkatan seperti Bandung, Purwakarta, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.

Sesampainya di Jakarta, peserta longmarch akan bergabung dengan puluhan ribu buruh yang melakukan aksi bertepatan dengan hari pahlawan, 10 November 2017. Demikian disampaikan Presiden FSPMI yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal, pada Selasa (7/11/2017).

Menurut Said Iqbal, jarak terjauh longmarch akan dilakukan buruh Bandung dan sekitarnya sejak Selasa (7/11/2017). Massa yang berangkat dari Bandung akan bertemu dengan rombongan yang berangkat dari Purwakarta, Subang, dan Cirebon di Cikampek. Dari sini longmarch akan bergerak ke Karawang, selanjutnya menuju Bekasi dan masuk ke Jakarta pada Jum`at (10/11/2017). Dari tempat yang berbeda, pada hari Kamis (9/11/2017), buruh dari Bogor dan Banten juga akan melakukan longmarch ke Jakarta.

“Longmarch dilakukan sebagai simbol perlawanan dan bentuk kesungguhan kaum buruh untuk memperjuangkan upah layak,” kata Said Iqbal.

Tidak hanya itu, dalam aksi 10 November nanti, buruh dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan pulau Sumatera juga akan bergabung dalam aksi di Istana Negara. “Mereka akan bergerak masuk ke Jakarta menggunakan puluhan bus. Sebagian akan datang ke Jakarta menggunakan kereta dan kapal laut,” katanya.

Menurut Said Iqbal, aksi 10 November akan diikuti berbagai serikat pekerja dengan titik kumpul di Balai Kota. Balai Kota dipilih sebagai titik kumpul karena menjadi simbol perlawanan terhadap upah murah.

Sebelumnya, KSPI menolak keras penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar 3,64 juta berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan (PP 78/2015). Terlebih lagi Anies – Sandi sudah melakukan kontrak politik untuk menaikkan upah lebih tinggi dari PP 78/2015.

“Dalam kaitan dengan penetapan UMP, Anies – Sandi pembohong dan ingkar janji,” tegas Iqbal. Buruh kecewa, karena ikut berjuang untuk memenangkan pasangan ini sehingga berhasil menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Tetapi setelah jadi, janji yang pernah diucapkan hanya manis di bibir saja.

Said Iqbal bahkan menyebut Anies – Sandi adalah pasangan yang paling cepat mengkhianati janjinya.

Setelah melakukan aksi di Balai Kota, buruh akan longmarch ke Istana Negara. Adapun isu yang akan diangkat dalam aksi ini adalah: (1) Cabut mandat Gubernur dan Wakil Gubernur Pembohong; (2) Menolak upah minimum berdasarkan PP 78/2015 dan menuntut adanya revisi; (3) Cabut PP 78/2015 dan kampanye upah plus 50 (minimal 500 ribu).