Jamkeswatch : Cetak Kartu Melalui JKN Mobile Susahnya Minta Ampun

Jakarta, KPonline – Relawan Jamkeswatch Bekasi Utara, Ahmad Rifai, melalui akun Facebook nya menyampaikan sebuah kritikan terkait pelayanan BPJS Kesehatan.

Berikut kritikan yang tertulis dilaman facebook miliknya Adzka Aulia Rifai pada senin sore (14/6) :

“Katanya slogan BPJS dengan gotong royong semua tertolong, mau cetak kartu melalui JKN mobile aja susahnya minta ampun, perubahan data lewat Pandawa minta tolong sama operatornya buat nyetak kartu malah di arahin lewat JKN mobile, udah masuk JKN mobile tetep gak bisa login ke sistem, mau minta cetak di kantor BPJS gak buka layanan, jadi dimana yang katanya dengan gotong royong semua tertolong, banyak kasus pemanfaatan oknum pelayanan kesehatan yg ketika kartu BPJS pasien tidak dapat ditunjukan akhirnya menjadi pasien umum karena sulitnya login ke JKN mobile untuk cetak kartu nya..
Slogan tinggal lah slogan..
Tetep aja masyarakat yg menanggung beban dalam kesulitan nya..”

Rifai, rupanya sedang melakukan upaya advokasi pasien yang juga membutuhkan bantuan administrasi terkait kartu BPJS nya. Berkali kali ia lakukan tak ada hasil, menghubungi call center dengan cukup banyak pulsa tak ada hasil. Menurut Rifai, sistem online JKN mobile ternyata tidak mendukung dalam pelayanan masyarakat, offline pun tidak melakukan pelayanan dengan alasan pandemi covid 19.

Masyarakat yang ingin mencetak kartu melalui JKN mobile mengalami kesulitan bahwa relawan Jamkeswatch pun mengalami kesulitan yang sama. Perubahan data lewat aplikasi Pandawa permohonan cetak kartu oleh operatornya justru diarahkan melalui JKN mobile, saat masuk JKN mobile sulit login ke dalam sistem, sementara cetak di kantor BPJS juga tidak buka layanan offline.

Postingan ini mendapat beragam tanggapan dari netizen lainnya;

“BPJS ora danta.. BPJS Ora danta” tulis Enceks.

“Gruduk aja ayoh dumel bee mah moal di dengerr gaess” ujar Lian Oweh dalam komentarnya.

“jangan heran bang,
klo bisa dipersulit ngapain di bikin mudah” tulis Nanang Sopian.

“gak bisa apa untuk setiap layanan publik itu d gratiskan” tulis Nanang Sopian lagi, dan masih banyak lagi komentar netizen dibawahnya.

Kritikan masyarakat dan relawan seperti ini harusnya segera diapresiasi oleh pihak BPJS Kesehatan agar pelayanan publik untuk masyarakat tidak mengalami kendala, apalagi ini berhubungan dengan kesehatan masyarakat yang sangat vital dan terkadang sangat darurat dibutuhkan.

(Pai/RJ).