Jamkeswatch Bogor Audiensi Dengan Rumah Sakit Yang Ada Di Bogor

Bogor, KPonline, – Sesuai dengan program-program kerja DPD Jamkeswatch Bogor yang telah disepakati sebelumnya, pada Kamis 29 Agustus 2019 yang lalu, Jamkeswatch Bogor melakukan audiensi ke beberapa rumah sakit, diantaranya Rumah Sakit Thamrin dan Rumah Sakit Merry Cileungsi untuk yang kedua kalinya.

Hal-hal yang telah disampaikan dalam pertemuan kali kedua tersebut, antara lain adalah memperkenalkan struktur kepengurusan yang baru Dewan Perwakilan Daerah Jamkeswatch Bogor masa bakti periode 2019-2023. Disamping itu pula ada beberapa hal yang akan di sampaikan terkait pelayanan bagi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan. Temuan-temuan dilapangan oleh para Relawan Jamkeswatch Bogor, menjadi inisiasi diadakannya agenda ini.

Bacaan Lainnya

Rumah sakit pertama yang dikunjungi DPD Jamkeswatch Bogor adalah Rumah Sakit MH. Thamrin Cileungsi. Pertemuan yang telah direncanakan sebelumnya akan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Pertemuan di buka oleh Jani Ginting selaku Marketing Manager Rumah sakit Thamrin.

Sambutan pertama oleh Dr. Robby selaku Direktur RS MH. Thamrin Cileungsi. Dr. Robby menyampaikan banyak terimakasih atas kunjungan para Relawan Jamkeswatch Bogor kali ini. Beliau juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para Relawan Jamkeswatch Bogor yang selama ini banyak membantu pihak rumah sakit dan pasien saat kesulitan mencari rumah sakit rujukan.

Setelah jam istirahat, rombongan Relawan Jamkeswatch Bogor menuju Rumah sakit Merry Cileungsi. Jam 13.30 acara dibuka oleh Fajri selaku Humas Rumah Sakit Merry Cileungsi, sekaligus sebagai moderator acara. dr. Cholid selaku direktur rumah sakit menyampaikan banyak terima kasih atas kunjungan para Relawan Jamkeswatch Bogor. Beliau sangat memahami tentang sepak terjang Relawan Jamkeswatch Bogor di lapangan.

Pihak rumah sakit merasa sangat terbantu dengan adanya para Relawan Jamkeswatch di lapangan. “Selama ini saya memperhatikan dan selalu melihatĀ  kawan-kawan relawan Jamkeswatch dilapangan, yang tak kenal lelah saat mengadvokasi pasien, baik dari laporan petugas rumah sakit maupun lewat media sosial.” ungkap dr. Cholid.

Secara garis besar, apa yang disampaikan oleh Relawan Jamkeswatch Bogor kepada rumah sakit adalah sama. Kendala yang ditemukan saat ada laporan yang paling dominan adalah terkait rujukan antar rumah sakit. Kebutuhan dokter spesialis dan ruangan intensive yang sangat terbatas, baik di rRumah Sakit wilayah Kabupaten maupun diwilayah Kota Bogor.

“Harapan kedepan dari para relawan Jamkeswatch Bogor, adalah agar kendala-kendala seperti ini bisa segera teratasi” tutur Aden arta Jaya selaku ketua DPD Jamkeswatch Bogor. Dia pun berjanji akan membawa hasil ini kepada Bupati Kabupaten Bogor ketika audiensi di Kantor Bupati yang rencananya akan diadakan akhir bulan September 2019. (Trihadi)

Pos terkait