Inilah Hasil May Day Jawa Timur

Mojokerto, KPonline – Meskipun aksi besar peringatan May Day urung dilaksanakan di Surabaya dan banyak disayangkan oleh massa aksi yang telah bersiap sejak pagi hari, Sabtu (01/05/2021).

Tetapi aksi demonstrasi memperingati hari buruh internasional di Jawa Timur tetap berlangsung semarak dan membuahkan hasil yang signifikan.

Dari 8 tuntutan yang diusung buruh, beberapa hal telah diakomodir dan ditindaklanjuti oleh Pemerintahan Propinsi Jawa Timur. Perundingan yang alot terkait teknis aksi dan tuntutan, bahkan berlangsung hingga dini hari sebelum May Day (H-1).

Karena itulah, buruh berkenan membatalkan aksi besar yang rencananya dilakukan di depan kantor DPRD propinsi Jawa Timur.

Inilah beberapa hasil May Day 2021 di Jawa Timur :
1. Rekomendasi UMSK Kabupaten Mojokerto telah ditandatangani oleh Bupati dan sudah dikirimkan ke Gubernur.
2. Terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Deputi Wilayah BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsotek) Jawa Timur telah menerbitkan surat kepada seluruh Kantor Cabang di Jawa Timur tentang Tindak Lanjut Non Aktif Peserta Dalam Proses Perselisihan.
3. Tim URC (Unit Reaksi Cepat) telah sepakat dibentuk dan tengah di progres oleh Dinas Tenaga Kerja. Selaras dengan sistem informasi online pengawasan ketenagakerjaan untuk perbaikan kinerja pengawas.
4. DPRD sepakat akan melanjutkan pembahasan Peraturan Daerah tentang Jaminan Pesangon yang akan dilakukan setelah May Day.
5. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyetujui mengirimkan rekomendasi dari aspirasi buruh yang berisi pembatalan Undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Selain itu Pemprov akan memfasilitasi mengirim perwakilan SP/SB ke Mahkamah Konstitusi untuk menyampaikan secara langsung aspirasi tersebut.

Ardian Safendra selaku Tim Perunding menyampaikan bahwa hasil ini tidak terlepas dari dukungan seluruh kaum buruh dan koordinasi dengan jajaran terkait.

“Hari ini kita bukan menyombongkan diri atas apa yang kita lakukan, kawat berduri, puasa dan Pandemi bukanlah alasan untuk berhenti aksi. Kami memahami kekecewaan kawan-kawan atas dibatalkannya aksi, dibutuhkan banyak pertimbangan dan kebijasanaan. Alhamdulillah keberhasilan ini telah kita dapatkan, pantas kita apresiasi dan kita kawal hingga tuntas”, Ujarnya.

Secara terpisah, Pujianto, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Jawa Timur, menyampaikan terimakasih atas partisipasi dan militansi buruh. Hal ini membuktikan bahwa perlawanan tetap dilakukan dan FSPMI sekali lagi menjadi motor pergerakan.

“Terimakasih untuk kaum buruh yang tidak tinggal diam dan terus melawan. Aksi mungkin tidak terlaksana hari ini, namun aksi-aksi lanjutkan tetap akan kita lakukan untuk mengawal kesejahteraan kaum buruh.” Pungkas Pujianto. (Ipang Sugiasmoro)