Ini Yang Disampaikan Said Iqbal di Malam Keprihatinan Sekber Aktivis

Presiden FSPMI yang juga Presiden KSPI, Said Iqbal, menyerukan agar memilih Capres pro buruh dalam Pemilu 2019.

said

Jakarta, KPonline – Sekber Aktivis UI gelar malam kepedulian gerakan moral yang dihadiri oleh ratusan aktivis lintas generasi baik dari angkatan 66,74,76, 98 bahkan juga aktivis buruh di halaman Monumen Tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi Jakarta Pusat, Jumat (11/11).

Acara malam keprihatinan tersebut juga dihadiri Indra J. Piliang, Mulyadi (Ketum PB HMI), Fahri Hamzah, Said Iqbal (Presiden KSPI), bahkan juga perwakilan ILUNI UI, KORNAS LDK, KSPI, HMI, PP PEMUDA MUHAMMADIYAH, GNPF-MUI serta berbagai komponen lainnya

Dalam kesempatan ini, Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan bahwa yang dilakukan Pemerintah saat ini nampaknya menduplikasikan konsep melindungi para pemilik modal dengan konsep trilogi pembangunannya masa orde baru yang selalu mengedepankan jargon seperti stabilitas keamananan, redistribusi, pertumbuhan ekonomi.

“Pemerintahan saat ini juga mwngedapankan pertumbuhan ekonomi (jargon)nya namun tidak ada yang memeriksa dan proteksinya,” jelasnya.

Iqbal melanjutkan, lihat saja pada paket kebijakan ekonomi yang ke 4 terkait pengendalian upah. Itu hanya negara Komunis saja yang kendalikan upah. Lihat saja Korea, China kendalikan upah dengan ada subsidi. Namun ini baik transport, sembilan bahan pokok, tidak ada subsidi. Jauh ini dari di jaman orde baru.

Menurut Said Iqbal, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh kalangan menengah ke atas.

“Jangan miskinkan rakyat, Pemerintah dirasa telah gagal untuk mengedepankan kesejahteraan umat, bahkan juga telah mengkriminalisasi para pemimpin buruh,” ungkap Iqbal.

Iqbal menambahkan, KSPI akan siap dan ijinkan kalau mayoritas buruh siap bergabung melanjutkan aksi yang sempat diturunkan pada 411 lalu.

Karena memang seperti diketahui, skenario aksi agenda buruh ke depan telah mempersiapkan mogok nasional pada bulan November akhir yang mana akan menstop produksi di 20 Provinsi dan Kabupaten kota.

“Dimana buruh keluar dan berhenti berproses produksi, namun kalau Allah berkehendak di mana pada tanggal 25 November atau 2 Desember nanti, maka buruh akan secara resmi bergabung dalam aksi tersebut,” jelasnya.

“Kita akan meminta pada buruh untuk berhenti berproduksi, dan ke Istana untuk bergabung dalam aksi tersebut secara terbuka,” tandasnya. (*)