Batam, KPonline – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam sejak Jumat (10/1/2025) hingga Senin (13/1/2025) menyebabkan tanah longsor di kawasan Tiban Koperasi, tepatnya di Blok S, Kelurahan Tiban Baru, Kecamatan Sekupang. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB ini mengakibatkan tiga rumah warga tertimbun material longsor hingga setinggi dua meter. Ketua RW 07, Sugiono, mengungkapkan bahwa terdapat empat orang yang diduga tertimbun dalam insiden ini.
“Kejadian terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari. Saat ini, ada empat orang yang masih dalam pencarian,” jelas Sugiono. Tim SAR hingga kini masih melakukan evakuasi terhadap para korban yang terjebak di bawah timbunan tanah.
Longsor yang terjadi disebabkan cuaca hujan deras yang terus menerus mengguyur Batam setidaknya dalam tiga hari terakhir. Tim SAR Batam bergerak menuju ke lokasi kejadian bersama dengan petugas Pemadam Kebakaran. Sebanyak 13 orang yang selamat berhasil dievakuasi dan dirujuk ke RS Otorita (RSBP) Batam. Sementara 4 korban lain masih dalam proses pencarian
Selain longsor, hujan yang terus mengguyur selama tiga hari terakhir juga memicu banjir di berbagai wilayah Kota Batam. Hingga Minggu (12/1/2025), genangan air meluas ke sejumlah titik, menyebabkan gangguan aktivitas warga dan merendam berbagai area. Salah satu lokasi terdampak parah adalah simpang Keprimall, di mana air meluap hingga memenuhi jalan di depan SPBU yang mengarah ke perumahan Dutamas. Warga setempat menyebut bahwa simpang ini memang kerap menjadi langganan banjir, dan kali ini genangan cukup parah. Kondisi serupa juga terjadi di kawasan perumahan Tembesi dan akses jalan menuju Jembatan Barelang, di mana air berwarna kecoklatan merendam jalan di depan SPBU Trans Barelang.
Banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah Sei Jodoh. Di sana, air menggenangi jalan utama dan menyebabkan sejumlah kendaraan roda dua mogok. Hujan deras yang merata hingga ke wilayah pesisir semakin memperburuk situasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. BMKG memprediksi hujan lebat, banjir, angin kencang, dan tanah longsor dapat terjadi di berbagai wilayah Kepulauan Riau, termasuk Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas, selama periode 11-13 Januari 2025. Dalam siaran persnya, BMKG menjelaskan bahwa dinamika atmosfer di Kepulauan Riau menunjukkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. “Hujan intensif telah berlangsung sejak Jumat pagi (10 Januari 2025) dan diperkirakan masih akan terus berlanjut. Masyarakat diimbau untuk bersiap menghadapi kemungkinan akumulasi curah hujan yang tinggi,” ungkap BMKG.
Beberapa faktor yang memengaruhi intensitas hujan meliputi aliran udara basah dan dingin dari Asia, pola siklonik di Kalimantan yang memicu belokan angin, serta gangguan Gelombang Rossby Ekuator yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Dengan potensi curah hujan yang masih tinggi, warga di daerah rawan bencana diimbau untuk tetap waspada dan siaga, terutama saat hujan deras, guna mengantisipasi risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang.