Himbauan ASN Tanam Cabai, JAKA : Pemprov Harus Memperhatikan Segala Aspeknya.

Medan, KPonline – Beredar himbauan dari gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi mengajak seluruh aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Provinsi Sumatera Utara untuk menanam cabai merah dan cabai rawit dilingkungan rumahnya minimal 10 polybag. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga pasokan dalam kemungkinan krisis pangan yang telah diprediksi oleh berbagai pihak.

 

Kebijakan ini menimbulkan beragam komentar dari masyarakat, ada yang mendukung dan ada pula yang bersikap skeptis. Diantaranya Zamroni hidayat selaku Ketua LSM Jaringan Pemerhati Lingkungan Dan Kegiatan Alam (JAKA) yang mengomentari perlunya bimbingan pertanian yang baik dari pembuat kebijakan tersebut dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

“himbauan ini menurut kami cukup baik, bahkan sangat baik jika dilakukan masyarakat umum lainnya karena dapat membantu mengatasi beberapa persoalan yang terjadi akhir akhir ini, diantaranya melonjaknya harga cabai di pasar yang belum juga menampakkan tanda tanda akan kembali normal, dan tentunya juga beberapa sektor ekonomi akan bergerak positif, namun Pemprov SU harus melakukan peyuluhan bimbingan secara teknis karena tidak semua ASN memiliki pengetahuan tentang pertanian, dapat kita ketahui bahwa salah satu sumber kerusakan lingkungan adalah penggunaan pupuk yang serampangan mengakibatkan kerusakan pada unsur tanah, tanpa adanya Bimtek (Bimbingan Teknis) maka himbauan ini akan berpotensi besar gagal dan malah merusak lingkungan” Demikian Zamroni memberikan keterangan pers nya.

 

Seperti yang diketahui bahwa LMS jakabyang bergerak dibidang lingkungan dan kegiatan alam sangatlah kritis dalam menanggapi persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan yang dilakukan untuk lingkungan dan alam.

Dalam kapasitasnya, Pemuda yang sehari-hari aktif menjaga lingkungan ini juga mengatakan bahwa jika tidak dilakukan atau diajari cara bercocok tanam yang baik kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar penanaman cabai yang over tanpa penyuluhan pengetahuan terlebih dahulu.

 

“Banyak kasus seperti ini kita dapati, niatnya sih baik tetapi karena over atau berlebihan juga menyebabkan kerusakan pada kultur tanah. Hal ini akibat berlebihannya atau salahnya penggunaan pupuk yang berlebih dan tidak pada tempatnya. Ya kami sebagai pemerhati hal berikut menyampaikan agar gubernur atau pemerintahan Sumatera Utara agar melakukan penyuluhan terlebih dahulu agar dampaknya baik untuk lingkungan sekitar. Dan satu hal lagi bahwa tidak semua ASN memiliki tanah kosong untuk ditanami, jadi hal itu juga dapat menimbulkan masalah-masalah baru. Sekali lagi mohon diperhatikan segala aspeknya” tutup Zamroni (Isran TM)