Hendak Di Boikot Buruh, Ternyata Keuntungan Indomaret Sudah Menurun Drastis

Jakarta,KPonline – PT Indomarco Prismatama (Indomaret), perusahaan asosiasi dari PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) milik Grup Salim saat ini mendapat tekanan berupa ancaman pemboikotan produk dari serikat buruh.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz mengatakan buruh akan melakukan boikot produk Indomaret mulai pekan depan. Boikot merupakan buntut dari dugaan kriminalisasi buruh dari manajemen Indomaret karena menagih pembayaran tunjangan hari raya (THR) 2020.

Bacaan Lainnya

Riden mengklaim sosialisasi kampanye boikot tengah dilakukan kepada seluruh buruh yang tergabung di FSPMI. Begitu juga dengan buruh lain yang tergabung di Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

“Minggu ini saya sudah konsolidasi dengan seluruh anggota di Indonesia, nanti langkah selanjutnya untuk aksi [boikot] di pusat dan cabang, mungkin minggu depan (mulai boikot),” ujar Riden Rabu (19/5/2021).

Sementara di lansir dari warta ekonomi keuntungan yang dikantongi jaringan bisnis minimarket milik Salim GroupĀ  ini menurun drastis dalam sembilan bulan pertama tahun 2020 lalu. Pengelola Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), melaporkan bahwa laba bersih perusahaan anjlok hingga 72,92% dari Rp265,84 miliar pada Q3 2019 menjadi Rp71,98 miliar pada Q3 2020.

Padahal, pendapatan DNET terbilang kinclong pada periode tersebut. Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, pendapatan DNET melonjak 102,83% dari Rp156,05 miliar per September 2019 menjadi Rp316,51 miliar per September 2020. Pendapatan pihak ketiga serat optik mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp152,60 miliar menjadi Rp312,24 miliar.

Namun, pendapatan pihak ketiga e-commerce daily deals tercatat jauh menurun, yakni dari angka Rp23,72 miliar menjadi Rp736,12 juta. Sementara itu, DNET mengantongi pendapatan pihak berelasi yang lebih tinggi, yaitu dari Rp3,42 miliar pada tahun lalu menjadi Rp4,27 miliar.(Ete)

Pos terkait